Page 8 - Modul 2 - Keterampilan Memberikan Penguatan
P. 8
memberi kesan bahwa penguatan yang diberikan memang sungguh-sungguh.
Sebaliknya, penguatan yang diberikan dengan suara lesu, sikap acuh tak acuh, wajah
yang murung, tidak akan ada dampak positif bagi peserta didik, bahkan hanya akan
menimbulkan kesan negatif bagi mereka.
2. Penguatan yang diberikan harus bermakna, Penguatan yang diberikan harus
bermakna, artinya, mahasiswa akan menjadi terdorong untuk meningkatkan
penampilannya, karena balikan yang diberikan oleh Guru.
3. Hindarkan respon negatif, Respon negatif seperti kata-kata kasar, cercaan, hinaan,
hukuman atau ejekan merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim
kelas yang kondusif dan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, dosen hendaknya
menghindari segala jenis respon negatif tersebut. Sasaran penguatan harus jelas,
misalnya penguatan kepada peserta didik secara individu, “Agus, jawabanmu tepat
sekali”. Contoh, penguatan kepada peserta didik secara kelompok, “Wah,
keterlibatan kelas ini dapat dijadikan contoh bagi kelas yang lain”. singkat kata,
setiap penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan
kepada pribadi tertentu, kepada kelompok kecil atau kepada keseluruhan.
4. Agar menjadi lebih efektif, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang
baik ditunjukkan. Agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan hilang
penguatan haruslah diberikan segera setelah peserta didik menunjukkan respons yang
ditunjukkan dengan ada waktu tunggu antara respons yang ditunjukkan dengan
penguatan yang diberikan, supaya jelas sasaran penguatannya.
5. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi. Pemberian penguatan
sebaiknya dilakukan secara bervariasi agar dampak positifnya tinggi serta
menghindari kejenuhan. penguatan verbal dengan kata-kata yang sama dan terus-
menerus akan kehilangan makna hingga tidak berarti apa-apa bagi peserta didik.
Demikian juga penguatan nonverbal yang dilakukan secara terus-menerus akan
membosankan dan tidak berdampak apa-apa, bahkan mungkin akan menimbulkan
respons negatif, misalnya menjadi bahan tertawaan. oleh karena itu, variasi dalam
memberikan pengetahuan menjadi penting.
Menurut Kusumawati (2019) keterampilan memberi penguatan memiliki cara
dalam penggunaannya atau penerapannya. Berikut cara menggunakan penguatan:
E-Module Keterampilan Memberikan Penguatan 5