Page 103 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 103

Teks Yi Jing


            keliru oleh penulis Siddha Ziji. Dari sini kita dapat melihat bahwa teks
            asli Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan yang disertai kutipan di atas, sudah ada
            sejak tahun 1669. Pengulas lainnya (1696 Masehi) atas karya yang
                                                             4
            sama  tampaknya  menggunakan  suatu  teks  yang  berbeda  dengan
            kita karena dia mengutip satu bagian dari edisi yang kita gunakan,
            yang tidak ditemukan dalam edisi yang ada. Ketika membahas kata
            Nirvana  yang  diucapkan  dengan  suara  dari  tenggorokan  (visarga),
            dia mengatakan: ‘Di antara kedua belas mata  (matrika), dalam Nanhai
                                                      5
            Ji  Gui  Neifa  Zhuan  –  aḥ  ditranskripsi  sebagaimana  kata  Tionghoa
            “a  han, ”  dan  ini  bertolak  belakang  dengan  pengucapan  di  India
                   6
            Tengah, di mana aḥ diucapkan seperti intonasi ‘turun’ dalam huruf
            Tionghoa.  Di  sini  Yi  Jing  mungkin  memperkenalkan  pengucapan
            dari India Selatan. Bagaimanapun, Yi Jing tinggal bertahun-tahun di
            Nalanda dan mestinya beliau mengikuti pengucapan di India Tengah.
            Dengan  demikian,  dari  terjemahan  beliau  kita  bisa  melihat  setiap
            kata  yang  mengandung  bunyi  aspirasi  (hembusan)  misalnya  kata
            Nirvana,  beliau  membubuhkan  intonasi  turun.  Perlu  diperhatikan
            bahwa  sejumlah  orang  di  India  Tengah  mengucapkan  aḥ  seperti
            pengucapan a atau o dalam huruf Tionghoa (intonasi datar).’ Sekali
            lagi kutipan ini menunjukkan bahwa catatan Yi Jing tidak sekadar
            berisi abjad. Belakangan di tahun 1758, Jiun Kasyapa menulis suatu
            ulasan atas Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan. Beliau menggunakan teks yang
            sama dengan yang kita gunakan sekarang. Karena beliau adalah salah
            satu biksu cendekiawan sekaligus Siddha terbaik di Jepang, seorang
            yang ahli dalam Tripitaka, dan sangat tertarik pada buku apa pun
            mengenai  Sanskerta  dan  beliau  tidak  menemukan  teks  lain  selain
            yang kita gunakan ini – teks asli yang mengandung semua kutipan
            di atas yang sepertinya hampir hilang di Jepang maupun Tiongkok.
            Beliau mengatakan: ‘Tampaknya ada beberapa teks Nanhai Ji Gui Neifa


            4  Bodleian Library Japanese 12, 13.

            5  Di sini disebut kata ‘mata’ bukan ‘mota.’ Mengenai matrika, lihat catatan
            Prof. Bühler dalam ‘Ancient Palm Leaves,’ Anecdota Oxoniensia, Aryan Series, Jilid
            I.
            6  阿漢 (a han).


                                            89
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108