Page 101 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 101

Teks Yi Jing


              此 十 二 字 皆 可 両 両 相 隨 呼 之. 仍 須 二 字 之 中 看 字 註 而
              取 短 長 也 (抄).

                 ‘Disebut dalam Kiriman Catatan Yi Jing: अ (a), आ (ā), इ (i),
                 ई (ī), उ (u), ऊ (ū), ऋ (ṛ, baca ri), ॠ (ṝ, baca rī), ऌ (ḷ, baca lri),
                 ॡ (ḹ, baca lrī), ए (e) ऐ (ai), ओ (o), औ (au);    (aṁ),    (aḥ).
                 क (ka), ख (kha), ग (ga), घ (gha), ङ (ṅa); च (ca), छ (cha), ज
                 (ja), झ (jha), ञ (ña); ट (ṭa), ठ (ṭha), ड (ḍa), ढ (ḍha), ण (ṇa); त
                 (ta), थ (tha), द (da), ध (dha), न (na); प (pa), फ (pha), ब (ba),
                 भ (bha), म (ma). य (ya), र (ra), ल (la), व (va), श (śa), ष (ṣa),
                 स (sa), ह (ḥa); llam, ksha. (Dua huruf terakhir tidak tercakup
                 dalam  abjad).  Enam  belas  huruf  pertama  (a  hingga  aḥ)
                 adalah  huruf  vokal  dan  huruf-huruf  ini  dikombinasikan
                 dengan huruf-huruf lainnya yakni huruf konsonan. Dengan
                 demikian  masing-masing  huruf  konsonan  menghasilkan
                 16 suara yang berbeda-beda, seperti halnya sebuah huruf
                 Tionghoa dapat menghasilkan empat intonasi yang berbeda:
                 (1) intonasi datar (ping; 平); (2) intonasi naik (shang; 上); (3)
                 intonasi turun-naik (qu; 去); dan (4) intonasi turun (ru; 入).’

                 ‘Ke-25  huruf  (ka  hingga  ma)  dan  delapan  huruf  terakhir
                 (ya  hingga  ḥa),  yang  seluruhnya  berjumlah  33  disebut
                 ‘komposisi  pertama’  dan  semuanya  dilafalkan  seperti
                 intonasi  naik  (shang;  上)  dalam  huruf  Tionghoa.  Lebih
                 lanjut,  yang  disebut  ‘dua  belas  suara’  (mungkin  “dvadasa-
                 aksharani”)  adalah  ka,  kā  (yang  pertama  dibaca  pendek,
                 yang  kedua  dibaca  panjang);  ki,  kī  (yang  pertama  dibaca
                 pendek, yang kedua dibaca panjang); ku, kū (yang pertama
                 dibaca  pendek,  yang  kedua  dibaca  panjang);  ke,  kai  (yang
                 pertama  dibaca  panjang,  yang  kedua  dibaca  pendek);  ko,
                 kau  (yang  pertama  dibaca  panjang,  yang  kedua  dibaca
                 pendek);  kaṁ,  kaḥ  (keduanya  dibaca  pendek);  di  mana
                 kaḥ  diperoleh  dari  mengucapkan  ka  disertai  suara  dari
                 tenggorokan.  Berikutnya,  ke-12  suara  dari  kha  dan
                 seterusnya  diucapkan  menurut  cara  di  atas.  Ke-12  huruf



                                            87
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106