Page 136 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 136
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
BAB III
DUDUK DI KURSI KECIL SAAT SANTAP MALAM
DI India para biksu mencuci tangan dan kaki sebelum bersantap dan
mereka duduk di kursi kecil secara sendiri-sendiri. Tinggi kursi kira-
kira tujuh inci, berukuran satu kaki persegi, dan tempat duduknya
terbuat dari anyaman rotan. Kaki kursi berbentuk bulat, dan secara
keseluruhan kursinya tidak berat. Tapi anggota Sangha yang lebih
junior (sramanera) dapat menggunakan potongan kayu untuk duduk.
Mereka menempatkan kaki di lantai, di mana nampan (tempat
makanan dihidangkan) diletakkan di hadapan mereka. Lantainya
ditaburi kotoran sapi, dan daun-daun segar ditaburkan di atasnya.
Kursi disusun dengan jarak satu hasta, sehingga orang yang duduk
5
di atasnya tidak bersentuhan satu sama lain. Saya tak pernah melihat
orang bersantap sambil duduk bersila di dipan yang besar. Ukuran
dipan sebagaimana ditetapkan oleh Buddha adalah delapan lebar
jari Buddha. Karena dikatakan jari-jari Buddha adalah tiga kali lebih
besar dari orang biasa, maka delapan lebar jari beliau adalah sama
dengan 24 jari kita. Itu adalah 1-½ kaki ukuran Tiongkok. Di wihara-
wihara di Tiongkok (secara harfiah: Xia Timur), tinggi dipan lebih
dari dua kaki. Ini tentunya tidak digunakan untuk duduk karena
menggunakan tempat duduk yang tinggi adalah melanggar aturan
(salah satu dari delapan sila). Banyak biksu di masa kini melanggar
aturan ini; bagaimana mereka bisa membebaskan diri? Semua yang
gagal menjalankan hal ini, harus memeriksa kembali aturannya.
5 Hasta adalah ukuran dari siku sampai ke ujung jari tengah. Satu hasta
kira-kira 18-22 inci atau 45-56 cm.
122