Page 140 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 140
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
setiap kali, jika ada sesuap makanan yang akan membuat dirinya
tidak murni, dia harus kembali membersihkan mulutnya. Jika dia
bersentuhan dengan orang lain sebelum membersihkan mulutnya,
orang yang kena sentuh juga menjadi tidak murni dan harus
membersihkan mulutnya. Jika seseorang menyentuh anjing, dia
harus membersihkan dirinya. Mereka yang sudah selesai bersantap
harus tetap berkumpul di suatu sisi di aula, dan harus mencuci tangan
serta membersihkan mulut mereka, juga mencuci benda-benda yang
digunakan selama bersantap dan wadah-wadah yang kotor.
Bila mereka mengabaikan hal-hal ini, doa atau mantra apa
pun yang mereka ucapkan tak akan efektif, dan persembahan
mereka tak akan diterima oleh para preta. Oleh karena itu, saya
katakan, semuanya harus bersih dan murni jika engkau menyiapkan
makanan atau minuman untuk dipersembahkan pada Triratna,
untuk preta, atau untuk santapanmu sendiri. Sebelum seseorang
membersihkan diri setelah bersantap atau setelah buang air besar,
dia tidak diperkenankan duduk kembali di meja. Seluruh dunia pun
membicarakan berpantang untuk tujuan memurnikan diri. Ketika
orang memberi penghormatan kepada Konfusius di kuil, pertama-
tama mereka harus memotong kuku dan menjaga agar badan mereka
terkendali dan bebas dari ketidakmurnian. Dengan demikian, untuk
Konfusius pun perlu menjaga kemurnian; siswa beliau, Yan Hui,
dan lainnya, juga orang-orang – tidak mempersembahkan makanan
yang tersisa. Dalam menyiapkan makanan untuk para biksu, baik
ketika ada resepsi maupun bersantap sehari-hari, harus ada seorang
pengawas. Jika ada keterlambatan dalam menyiapkan makanan pada
suatu resepsi, dan jika para tamu khawatir mereka bakal terlambat
dari waktu bersantap yang diperkenankan, maka para undangan baik
biksu maupun umat awam, boleh menyantap makanan yang sudah
ada, meskipun belum dihidangkan. Ini diperkenankan oleh Buddha
dan tidak menyebabkan pelanggaran.
Saya mendengar bahwa hidangan sering tertunda hingga sore
(waktu bersantap yang ditentukan adalah tengah hari), sementara
126