Page 142 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 142

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


                                         BAB V
                      PEMBERSIHAN SETELAH BERSANTAP









            SETELAH selesai bersantap, jangan luput membersihkan tangan. Untuk
            mendapatkan air, ambillah sendiri kendi air atau mintalah orang lain
            untuk melakukannya. Pembersihan dapat dilakukan dengan air (dari
            mata air) di baskom; atau bisa dilakukan di tempat yang agak sepi (di
            mana air selalu tersedia) atau dari saluran (pranali) atau di tangga-
            tangga  yang  menuju  ke  bawah.  Gunakanlah  kayu  pembersih  gigi
            untuk membersihkan mulut; bersihkan dan murnikan lidah dan gigi
            dengan seksama. Bila masih ada ludah (kotor) yang tersisa di mulut,
            dia tidak diperkenankan melakukan upacara keagamaan, sementara
            bibir  harus  dibersihkan  dengan  bubuk  kacang-kacangan  atau
            campuran tanah dan air, agar tidak meninggalkan bekas minyak.

                 Setelah  itu,  air  harus  dituangkan  dari  kendi  yang  bersih  ke
            dalam  cangkir  dari  kulit  kerang,  yang  harus  dialasi  daun  segar
            atau dipegang dengan tangan. Bila cangkir tersentuh tangan, maka
            perlu  diseka  dengan  tiga  jenis  bahan  pembersih,  yakni:  bubuk
            kacang-kacangan, tanah kering, dan kotoran sapi  serta dibersihkan
                                                            8
            dengan  air  untuk  menghilangkan  noda.  Di  tempat-tempat  yang
            sepi, air boleh diminum langsung dari kendi yang bersih, tetapi hal
            ini tidak diperkenankan untuk dilakukan di tempat umum. Setelah
            berkumur  dua  atau  tiga  kali,  biasanya  sudah  bersih.  Sebelum  itu
            dilakukan, tidaklah diperkenankan menelan ludah. Siapa pun yang
            melanggar  aturan  ini  sehingga  merendahkan  kehormatannya,
            dianggap melakukan pelanggaran. Ludah harus dikeluarkan sebelum
            mulut  dibersihkan  dengan  air  murni.  Jika  tengah  hari  dilewati

            8  Kasyapa  memberi  catatan  bahwa  kata  Sanskerta  untuk  kotoran  sapi
            adalah  ‘gomaya’  atau  ‘gomayi’  dan  bahwa  di  Tiongkok  kotoran  sapi  tidak
            cocok digunakan untuk memurnikan diri karena dianggap kotor.


                                            128
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147