Page 219 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 219

BAB XIII
                               PEMBERKATAN LAHAN









            TERDAPAT lima jenis lahan yang diberkati:
            1.   Qi  xin  zuo,  lahan  yang  diberkati  melalui  suatu  tekad  individu
                 untuk membangun wihara di lokasi tersebut.
            2.   Gong yin chi, lahan yang khusus dialokasikan melalui pernyataan
                 lebih dari dua biksu untuk membangun suatu wihara.
            3.   Ru  niu  wo,  lahan  tempat  berdirinya  sebuah  bangunan  yang
                 bentuknya menyerupai sapi yang sedang berbaring.
            4.   Gu fei chu, reruntuhan wihara atau bangunan suci lainnya.
            5.   Bing  fa  zuo,   lahan  yang  dipilih  dan  diberkati  melalui  suatu
                            105
                 upacara oleh para biksu.

                 Mengenai  Qi  xin  zuo  (1),  saat  wihara  akan  dibangun  dan  batu
            pondasi  telah  diletakkan,  biksu  pemimpin  harus  mengutarakan
            niatnya  sebagai  berikut:  ‘Di  lokasi  wihara  atau  bangunan  ini,  kita
            akan membangun dapur untuk Sangha.’






            105   Semua ini adalah istilah bahasa Tionghoa dan sulit untuk mengetahui
            istilah aslinya. Dalam Mahavagga VI, empat jenis kappiya-bhumi diperkenankan
            untuk digunakan: (1) sesuatu yang menjadi ‘kappiya’ melalui pernyataan (no.
            1 dan 2 menurut Yi Jing di atas); (2) tempat memelihara sapi atau gonisadika
            (bandingkan dengan no. 3 menurut Yi Jing); (3) bangunan milik umat awam;
            dan (4) lahan yang dipilih (no. 5 menurut Yi Jing). Ru niu wo menurut Yi
            Jing,  ‘bangunan  yang  menyerupai  sapi  yang  sedang  berbaring,’  hampir
            dapat  dipastikan  adalah  ‘gonisadika’  (tempat  memelihara  sapi),  namun
            sulit memahami mengapa disebut demikian. Pada Bab X (halaman 176) di
            atas, Yi Jing mengatakan bahwa Sangha menyediakan kerbau, jadi wihara
            mungkin  memiliki  tempat  pemeliharaan  sapi  di  masa  Yi  Jing  maupun  di
            masa Buddhaghosa. Lihat The Sacred Books of the East, Jilid XVII.


                                            205
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224