Page 223 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 223

Bab XIV — Retret Musim Hujan untuk Kelima Parishad


            dalam satu malam, dia harus mendapat izin selama sehari, bahkan
            hingga  tujuh  hari,   tetapi  dia  hanya  diperkenankan  mengunjungi
                              109
            orang  yang  berbeda-beda.  Bila  ada  kejadian  (mengunjungi  orang
            yang sama) untuk kedua kalinya, Vinaya mewajibkan dia memohon
            izin  kembali  sebelum  berangkat.  Bila  periode  kepergian  melebihi
            tujuh  hari,  misalnya  delapan  hari  atau  bahkan  hingga  40  malam,
            izin  haruslah  didapat  selama  upacara  berlangsung.  Tetapi  seorang
            biksu  tidak  diperkenankan  tinggal  di  luar  selama  setengah  masa
            retret musim hujan; jadi paling lama yang diperbolehkan hanya 40
            malam. Bila ada orang yang sakit  atau ada urusan sulit yang perlu
                                            110
            ditangani, dia harus pergi. Dalam kasus demikian, dia tidak dianggap
            meninggalkan retret musim hujan, sekalipun tidak mengajukan izin
            sebelumnya.  Kelima  parishad   harus  menjalankan  retret  musim
                                         111
            hujan, di mana anggota yang lebih junior diperkenankan tidak ikut
            bila ada keperluan, dengan meminta orang lain untuk mengajukan
            izin atas namanya. Sebelum tibanya varsha (musim hujan), ruangan
            dialokasikan  untuk  masing-masing  anggota.  Ruangan  yang  lebih
            baik  dialokasikan  untuk  para  sesepuh  (yakni  Sthavira),  demikian
            seterusnya  sesuai  tingkatan  hingga  anggota  yang  paling  junior.  Di
            Wihara Nalanda aturan tersebut dijalankan saat ini; sekelompok besar
            biksu  bertugas  mengalokasikan  ruangan  setiap  tahun.  Inilah  yang
            Bhagavan  ajarkan  sendiri  kepada  kita,  dan  itu  sangat  bermanfaat.
            Pertama-tama, itu mengikis sikap mementingkan diri sendiri; kedua,
            ruangan-ruangan untuk para biksu terjaga dengan baik. Adalah sangat
            masuk akal bila para biksu pengembara menjaga sikap demikian. Oleh
            karena itu, wihara-wihara di selatan Jiang terkadang mengalokasikan
            ruangan  untuk  para  biksu;  di  mana  kebiasaan  ini  diturunkan  oleh


            109  Kelihatannya batas waktu maksimum yang diperkenankan adalah tujuh
            hari, kecuali ada keperluan darurat. Lihat Mahavagga III.

            110  Bandingkan dengan Mahavagga III.
            111  Yang  dimaksud  lima  parishad  (perkumpulan)  adalah  biksu,  biksuni,
            sikshamana, sramanera, dan sramaneri. Kadang-kadang ditambah upasaka dan
            upasika  sehingga  menjadi  tujuh  parishad.  Lihat  Mahavagga  III,  dan  istilah
            ‘parisa’ dalam A Dictionary of the Pali Language oleh Childers.


                                            209
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228