Page 140 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 140
pengantin kelak selalu berada di jalan yang terang (selalu berbuat baik),sehingga kehidupan rumah
tangganya selalu rukun, damai dan sentosa.
10. Berinai
Tujuan upacara ini dimaksudkan untuk menolak bala dan melindungi pasangan pengantin
dari marabahaya, termasuk bahaya yang kasat mata, menaikkan aura dan cahaya pengantin wanita
dan memunculkan wibawa pengantin pria. Berinai berarti mengolesi kuku jari tangan dan kaki
dengan inai. Acara ini dilakukan pada hari berikutnya (setelah acara bertepuk tepung tawar).
Dalam hal ini kuku jari tangan dan kaki kedua mempelai diinai. Makna simbolik yang terkandung
dalam penginaian ini adalah hidup baru. Artinya, dengan berinai, sepasang muda-mudi telah
melangkahkan kakinya (memasuki) kehidupan berumah tangga. Pelaksanaan inai untuk pengantin
laki-laki diawali dengan berbaringnya pengantin di atas tikar yang terbuat dari pandan. Kemudian,
kedua telapak tangan dan kaki beserta ujung kuku.
11. Berkhatam Qur’an
Acara ini sudah selazimnya dilakukan oleh pasangan calon pengantin yang akan menikah.
Para orangtua biasanya akan mengizinkan anaknya untuk menikah bila putra atau putrinya dinilai
sudah pandaimengaji. Acara qatam Al-Quran ini akan dilakukan kedua pengantin di depan
pelaminan yang diikutioleh sejumlah ibu-ibu pengajian berserta guru ngajinya. Setelah selesai
melakukan qatam, kedua calon pengantin akan beranjak menuju rumah sang guru ngajiuntuk
mengantar tabak yaitu pulut kuning yang sudah ditata rapi di atas sebuah wadah terbuat darikayu
berukir yang telah dihiasi dengan ulur-ulur, bunga telor dan telor merah.
12. Aqad Nikah
Akad nikah adalah salah satu rangkaian dari proses perkawinan yang paling utama; sebab
dengan dilaksanakannya akad nikah sepasang muda-mudi telah resmi menjadi suami-isteri.
Tempatnya biasanya di depan pelaminan.. Di situlah sepasang calon pengantin duduk berhadapan
dengan seorang Kahdi dan dua orang saksi di atas bunta.
13. Tepuk Tepung Tawar
140