Page 11 - e-modul bab 12 PAI
P. 11

(IPTEK)  sejalan  dengan  jihad  untuk  kemajuan  dan  kejayaan  suatu
                   bangsa.  Termasuk  dalam  kelompok  ini,  berjihad  mengatasi  pengang-
                   guran. Hal itu merupakan suatu langkah penyelamatan dari ancaman

                   kefakiran, kriminalitas, dan degradasi moral.
                          Lebih lanjut, jihad dalam konteks berperang sangat terbatas dan
                   harus  memenuhi  kriteria  yang  sangat  ketat.  Ketika  umat  Islam
                   terancam oleh kekuatan nyata dari orang-orang kafir, pada saat itulah
                   jihad  dalam  arti  berperang  baru  diwajibkan.  Jihad  dalam  bentuk
                   perang  fisik  harus  dipersiapkan  secara  matang,  baik  sumber  daya
                   manusia (SDM), mental, taktik, strategi maupun peralatannya.

                                                                                            ِ
                                                                                     ِ
                                                                              ِ
                                                                 ِِ
                                                                    ِ


                                        ص         ن                 َ َ                       ِ            ن ُ                ا               ا      نإ    ِ
                                                                                           ُ
                                                                                َ
                                               ٌ ْ
                                                                           َ
                                                                                              َ
                                                 َ ُ
                                     ٌ ُ َْ
                                                                                   َ ُ
                                                                     َ
                                                              َ
                                                     ْ ُ
                    “Sesungguhnya Allah  menyukai  orang-orang  yang  berperang  di  jalan-Nya
                    dalam  barisan  yang  teratur  seakan-akan  mereka  seperti  suatu  bangunan
                    yang tersusun kokoh" (Q.S. al-Shaff:4).

                          Gamal  al-Banna,  saudara  kandung  al-Syahid  Hasan  al-Banna
                   pendiri  al-Ikhwan  al-Muslimin  Mesir,  memberi  interpretasi  yang
                   menarik mengenai jihad. Jihad pada masa lalu adalah "siap mati" di
                   jalan Allah. Jihad masa sekarang adalah siap mempertahankan hidup
                   di jalan Allah.

                   C. Latar Belakang Radikalisme Umat Beragama
                          Terdapat  beragam  faktor  yang  menyebabkan  terjadinya
                   radikalisme  di  kalangan  umat  beragama.  Bila  diklasifikasi  ber-
                   dasarkan jenisnya, setidaknya ada dua macam faktor latar belakang
                   radikalisme  umat  beragama,  yakni  yang  bersifat  umum  dan  yang
                   bersifat khusus. Latar belakang yang bersifat umum adalah bahwa di
                   lingkungan  umat  beragama  apapun  jenis  agamanya  selalu  terdapat
                   kelompok  fundamentalis,  minoritas,  militan,  ekstrem,  dan  radikal.
                   Menurut penelitian Amstrong (dalam Umar, 2006), fundamentalisme
                   tidak  hanya  terdapat  dalam  pemeluk  agama  yang  monoteistik  saja,
                   akan  tetapi  fundamentalisme  juga  bersemai  dalam  komunitas
                   pemeluk Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu, yang sama-sama menolak

                   butir-butir  nilai  budaya  liberal  dan  saling  berperang  atas  nama
                   agama,  serta  berusaha  membawa  hal-hal  yang  sakral  ke  dalam
                   persoalan  politik  dan  negara.  Dengan  demikian,  fundamentalisme
                   dan radikalisme ini merupakan masalah dan tantangan bagi semua
                   umat beragama.
                          Dalam  Islam,  menurut  Umar  (2006),  gejala  fundamentalisme
                   dan  radikalisme  sebenarnya  telah  disinyalir  sejak  Rasul  Allah SAW



                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16