Page 14 - e-modul bab 12 PAI
P. 14
b. Tragedi bom di Legian Bali dan pengeboman Hotel JW Marriot di
Jakarta, yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang sebagai
akibat dari aksi terorisme tersebut.
c. Aksi teror di Thailand Selatan, khususnya di Propinsi Pattani,
Narathiwat, Yalla, dan Songkla. Teror tersebut secara misterius
berkecamuk di daerah tersebut yang mayoritas penduduknya
Muslim dan Budha. Latar belakang aksi terorisme tersebut
dilatarbelakangi oleh kesenjangan sosial, ekonomi, politik,
pendidikan, dan kebudayaan.
d. Perlawanan yang terjadi di Philipina selatan. Karena tekanan
rezim politik yang berkuasa di Philipina terhadap kelompok
minoritas Muslim sehingga mereka tidak mendapat hak
kebebasan beragama dan berpendapat. Karenanya, mereka
melakukan perlawanan dengan cara radikal.
2. Dampak Radikalisme Umat Beragama
Secara umum, radikalisme umat agama mengakibatkan
terjadinya teror dan kekerasan bahkan menimbulkan konflik dan
peperangan secara horisontal dan vertikal, apalagi jika yang terlibat
berasal kelompok agama yang berbeda. Sudah banyak darah yang
mengalir akibat aksi radikalisme tersebut, begitu juga korban harta
benda bahkan nyawa. Di samping itu, radikalisme melahirkan
beragam penderitaan dan nestapa. Tidak sedikit wanita yang kehi-
langan suami, anak yang kehilangan orang tua, serta ribuan orang
kehilangan tempat tinggal.
Dari sisi psikis, radikalisme agama menimbulkan keresahan
dan ketakutan pada masyarakat, dan kurang adanya sikap saling
percaya antara rakyat dan penguasa. Secara internasional, aksi-aksi
radikalisme tersebut mengakibatkan turunnya citra bangsa, negara,
bahkan agama yang dipeluk oleh bangsa tersebut. Penyebabnya tidak
lain karena banyak orang yang menyamaratakan antara agama dan
praktik-praktik yang dilakukan oleh umat beragama tersebut.
Radikalisme yang terjadi di Timur Tengah dan Asia Tenggara
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina) menga-
kibatkan daerah-daerah yang menjadi obyek pariwisata bagi turis
asing maupun domestik (termasuk di dalamnya tempat-tempat bisnis
dan lembaga-lembaga pendidikan), yang mendatangkan devisa bagi
negara, akhirnya kehilangan pemasukan strategis. Sebab turis
mancanegara tidak mau datang ke wilayah-wilayah yang tidak aman
dan nyaman itu. Kondisi ini diperburuk dengan adanya travel
warning dari negara-negara tertentu agar tidak mendatangi daerah
13