Page 31 - MAJALAH 196 update
P. 31
PR OFIL
harus mau jalan lebih jauh daripada pertumbuhan ekonomi ini. Akan kemana yang sama, perekonomiannya agak
yang kita target-in. nih suku bunga, yang menentukan melambat, kemudian berpikir gimana
apakah saya pinjam uang ke bank supaya warganya sehat, kemudian bisa
ANDA MENGENALKAN sekarang atau nggak ya. Kemudian keluar dari kesulitan ekonomi. Jadi kita
'TECHNOPOLITICONOMICS' SEBAGAI perubahan peraturan itu apa aja sih, sharing kepada parlemen lain, sharing
SALAH SATU DASAR KEBIJAKAN yang mempengaruhi di sektor riil, sektor pengalaman Indonesia menyikapi
DAN PROGRAM DALAM DUNIA yang di bawah. Itu sih relevansi daripada pandemi ini.
POLITIK. APA MAKSUD DARI Komisi XI.
'TECHNOPOLITICONOMIC'? Dulu kita di bawah, hanya menerima BAGAIMANA ANDA MENJALANKAN
Technopolitico-nomics itu kita punya apa yang dilempar dari langit kemudian FUNGSI DIPLOMASI PARLEMEN
menu namanya gado-gado. Karna saya nyampe di bumi, nah itu yang kita MELALUI BKSAP DPR RI?
latar belakang teknis dan akademisi juga, jalani. Nah sekarang kita ada di langit, Parle dalam Bahasa Perancis
jadi nggak akan lari dari kaidah-kaidah ngelemparin (kebijakan) kan. Karena artinya bicara. Karena itu kita bicara
akademisi. Cek dan ricek itu ada. Kita kita bicara makro, terus connect nggak memperkenalkan wajah Indonesia
melihat perdebatan dari pihak mana, ada sama sektor riil di bumi. Karena ini dunia (kepada dunia). Kita sebagai parlemen,
data yang mendukung, kemudian kita baru, tentu ada aturan main yang saya bukan saja kita men-sharing dan
bisa formulasikan suatu rekomendasi masih menyesuaikan diri. Kalau dulu kita menerima sharing, yang kemudian
melalui proses politik. Latar belakang ngambil keputusan sendiri, sekarang tentunya ketika ini menjadi relevan, ya
saya sebagai pengusaha yang seringkali kita sama temen-temen, sama pimpinan kita angkat untuk masukan bagi eksekutif
pandangannya adalah bottom line. menetapkan kebijakan. Jadi kalau dilihat kita. Pemerintah kan mempertimbangkan
Pengusaha untung atau rugi, timbal dari pengalaman belakang, ya oke lah di banyak hal dari suatu kebijakan di negara
baliknya apa, cost benefit-nya apa, dan Komisi XI, saya menikmatinya. lain seperti apa, terus gimana ke kita.
sudut pandang saya melihatnya seperti Nah kita lebih soft, menceritakan supaya
itu. Gimana nge-blend ketiga hal itu, ANDA DIPERCAYA MENJADI WAKIL mereka (parlemen negar lain) tahu
makanya saya didukung oleh tim yang KETUA BKSAP DPR RI. BAGAIMANA pandangan Indonesia terhadap suatu isu.
kuat secara teknis juga untuk meramu ANDA MELIHAT PERAN DIPLOMASI
ketiga hal tersebut. PARLEMEN? BERASAL DARI PENGUSAHA, ANDA
Sebagai pimpinan, saya merasa MENGUBAH HALUAN KE DUNIA
SETELAH TERPILIH, ANDA menghormati dan menghargai POLITIK. BAGAIMANA DUKUNGAN
DITUGASKAN DI KOMISI XI DPR RI. penugasan yang diberikan oleh pimpinan KELUARGA DAN EDUKASI POLITIK
APA TANTANGANNYA? fraksi kepada saya. Nah sekarang di saat KEPADA KELUARGA?
Kalau di Komisi XI ini kan kita bicara pandemi Covid-19 begini, gimana nih Kalau mereka sih total ya, bisa dibilang
makro. Kebijakan-kebijakan keuangan BKSAP bisa membawa wajah Indonesia saya kayak naik roller couster, ya kaget.
makro yang sering kali sebagai di mata parlemen lain. Karena kali ini Menyesuaikan hal ini nggak gampang
pengusaha kita gunakan sebagai acuan, bahasnya hanya tentang Covid-19 juga. Bukan suatu yang mudah karena
sebagai asumsi-asumsi kita kemana arah dan vaksin. Semua mengalami hal kita latar belakangnya pengusaha,
kita biasa bebas sekarang kita harus
bergaul, dan kita harus belajar blend
in dengan lingkungan. Itu kan tanpa
dukungan dari mereka ya berat juga,
karena anak istri jadi penopang. Sering
ada komplain-komplain kecil, karena
nggak semua orang bisa memahaminya
juga, atau nggak semua orang paham
apa itu DPR dan nggak gampang juga
menjelaskannya. Gimana pun juga kita
nggak bisa lepas dari politik, kan politik
itu ngehasilin kebijakan, kita nggak ikut
dalam pengambilan kebijakan, kita pasti
ikut akibat daripada kebijakan kan itu.
Jadi sekarang tinggal kamu mau yang
mana. Kamu tinggal nunggu akibat atau
kamu ikut berperan. l sf
Sihar Sitorus saat menyapa konstituennya. Foto: dok/nvl
TH. 2021 EDISI 196 PARLEMENTARIA 31