Page 11 - MAJALAH 199
P. 11
LAPORAN UTAMA
Dalam jarak waktu sekitar satu hari, mengakses layanan internet dengan personel TNI (Babinsa) untuk distribusi
pasien akan menerima pesan whatsapp mudah atau tidak mampu. Jika pun obat. Sistemnya masih sama: pasien
dari Kemenkes yang memuat link untuk mampu, kondisi ekonomi semua isoman yang dinyatakan positif Covid-19,
konsultasi daring dan sebuah kode untuk sedang terpukul dengan pandemi yang lalu hasil lab tersebut terkonfirmasi ke
mendapatkan obat gratis. Konsultasi berkepanjangan ini,” tambah Netty. puskesmas setempat, sehingga obat
daring tersebut terhubung dengan salah Di sisi lain, menurut Netty, kebijakan terdistribusi melalui Babinsa ke pasien
satu dari 11 aplikasi layanan telemedicine ini dinilai cukup telat dikeluarkan. isoman tersebut.
yang telah bekerja sama dengan Mengingat saat PPKM Darurat tersebut Sehingga, Netty meminta agar
pemerintah. berlangsung, banyak pelayanan medis pemerintah juga memperkuat kapasitas
Netty menilai, layanan ini hanya di rumah sakit sudah collapse dan pelayanan kesehatan di puskesmas.
menguntungkan kota-kota besar saja positivity rate Covid-19 sudah sangat Sebab, layanan terdepan di masyarakat
karena baru hadir di Jabodetabek, serta tinggi di luar Jabodetabek. “Seperti ini tidak hanya menangani pasien,
terkait dengan infrastruktur jaringan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY tapi juga persoalan vaksinasi, testing-
internet yang masih membutuhkan biaya saat itu. Kebutuhan mereka yang tidak tracing, hingga obat terapi Covid-19.
tambahan untuk mengaksesnya. mampu, dipenuhi segera!” tegasnya. “Tentu saja, puskesmas sebagai
“Dari awal kebijakan ini, saya meminta Karena itu, Netty meminta adanya pelayanan kesehatan terdepan
pemerintah untuk memperpendek fleksibilitas akses obat terlebih di masa harus bisa dioptimalkan, selain
birokrasi dan proses pelayanan serta darurat Covid-19 seperti sekarang, sebagai tenaga tracing dan testing.
akses masyarakat yang isoman terhadap dengan tetap memastikan pengawasan Cakupannya yang langsung ke tiap
obat, tanpa mengurangi dan pengamanannya sehingga tetap desa, sehingga informasi yang didapat
standar medis yang sesuai prosedur. “Alhasil, penggunaan bisa real-time, dan dapat dengan
berlaku. Hal aplikasi telemedicine harus dilakukan cepat bersinergi dengan Satgas
ini penting, sesuai dengan realitas kearifan lokal Covid-19 tingkat desa,“ urai Netty.
mengingat yang ada,” tambah wakil rakyat dari Namun demikian, untuk
tidak semua dapil Jawa Barat VII ini. meminimalisasi terjadinya kelangkaan
masyarakat pasokan hingga penjualan obat
bisa OPTIMALKAN PUSKESMAS Covid-19 di atas Harga Eceran Tertinggi
Pemerintah menyadari (HET), Netty meminta pemerintah agar
di daerah sub-urban yang pengawasan dilakukan secara optimal.
memiliki kesulitan dalam akses Pemerintah, tegas Netty, melalui
telemedicine, telah tersedia BPOM harus bersinergi lintas sektor
kementerian/lembaga terkait dengan
berbagai elemen seperti, asosiasi
Anggota Komisi IX DPR RI perusahaan farmasi, asosiasi pedagang
Netty Prasetiyani.
Foto: Jaka/Man obat, hingga aparat penegak hukum.
“Tidak cukup hanya menggunakan
strategi pemadam kebakaran seperti
model sidak dan lainnya,” pesan Netty.
Penting juga menurut Netty,
pemerintah menyediakan layanan baik
melalui nomor telepon (hotline)
maupun media sosial yang aktif-
interaktif bagi masyarakat
untuk melaporkan jika
terjadi kasus penipuan,
harga obat yang tak
wajar, serta adanya
dugaan penimbunan obat
dan/atau alat kesehatan
yang krusial dalam
penanganan Covid-19. l
rdn/er
TH. 2021 EDISI 199 PARLEMENTARIA 11