Page 30 - Modul_Ferditia Karna Juwana
P. 30
1) Sedih.
Suasana sedih dapat kita rasakan dipagi hari ketika tokoh Jim menemukan
kekasihnya Nayla, terbujur kaku di ruang penginapan, sebab telah meninggal.
“Orang-orang yang ada di ruangan terdiam. Ikut terluka
menyaksikan gurat kesedihan di wajah Jim. Duhai, tak pernah
terbayangkan, wajah riang si penggesek biola, wajah lembut
penuh kebaikan si pemain musik, sepagi ini terbungkus
mendung. Mendung yang menggumpal menggetarkan hati. “
(Kutipan halaman 22 paragraf ke-1)
2) Menegangkan
Situasi menegangkan dapat kita rasakan saat terjadi penyerbuan dari
perompak Yang Zhuyi ditengah lautan terhadap tim ekspedisi pimpinan
Laksamana Ramirez.
“Kepala pasukan seluruh kapal perang Arma Kota Terapung
berteriak. Serangan panah! Terompet serangan panah ditiup.
Sekejap, ribuan anak panah melesat dari armada empat puluh
kapal. Prajurit perompak yang diatas kano dengan cepat
mengangkat tameng besar, berlindung. Sedikit pun tidak
mengurangi laju kecepatan mereka.”
(Kutipan halaman 89 paragraf ke-2)
4. Sarana-Sarana Sastra
Sarana-sarana sastra dapat diartikan sebagai metode (pengarang) dalam
memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna.
Metode semacam ini perlu karena dengannya pembaca dapat melihat berbagai
fakta melalui perspektif pengarang, memahami apa maksud fakta-fakta tersebut
sehingga pengalaman pun dapat dibagi. Stanton menjabarkan beberapa sarana
sastra yang terdiri atas judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, serta
ironi sebagai berikut:
23