Page 12 - majalah elektronik edisi 2
P. 12
SECTION Artikel
PERAN SEK OLAH D ALAM MENANAMKAN
PERAN SEKOLAH DALAM MENANAMKAN
MODERASI BERA
MODERASI BERAGAMA
GAMA
Oleh : Muhammad Abduh
Oleh : Muhammad Abduh
Pendahuluan
Dewasa ini semakin penting semua komponen bangsa kedua adalah: wasit berarti pelerai (pemisah, pendamai)
berperan mengkampanyekan moderasi dalam beragama. antara pihak-pihak yang berselisih; dan makna ketiga
Kementerian agama, sebagai lembaga yang mengurusi adalah: wasit berarti pemimpin di pertandingan (seperti
agama-agama yang ada di Indonesia, telah mengambil wasit sepakbola, badminton, atau olah raga lainnya).
peran tersebut dengan menawarkan konsep moderasi Karenanya seorang wasit harus adil dalam mengambil
beragama dalam kehidupan berbangsa. Hal ini dilakukan keputusan dan berimbangan dalam keberpihakannya
guna menjawab banyaknya rangkaian peristiwa terjadi alias tidak berat sebelah.
yang mengarah pada sikap intoleransi bahkan tindakan
kekerasan atas nama agama yang pada akhirnya akan Islam sejatinya adalah agama wasathiyah artinya
mencabik persatuan dan kesatuan bangsa. Baru-baru agama yang berimbang. Karenanya seorang Muslim
ini, peristiwa bom bunuh diri di Makasar adalah contoh dituntut imbang dalam segala hal, misalnya imbang dalam
tindakan brutal yang mengatasnamakan agama. mencari kehidupan dunia dan akhirat, imbang dalam
membangun hubungan dengan Penciptanya dan sesama
Kampanye moderasi tentu tidak cukup jika hanya makhluk, bahkan imbang dalam memperlakukan terhadap
dilakukan melalui sosialisasi, seminar, dan forum diskusi anggota tubuhnya sendiri.
saja melainkan harus menjadi sebuah gerakkan masif
yang terus-menerus dilakukan semua komponen bangsa Dengan demikian, moderasi dalam beragama
melalui berbagai kegiatan utamanya melalui kegiatan dapat dipahami sebagai sikap prilaku yang berimbang
pembelajaran di sekolah. tidak berlebihan dalam menjalankan ajaran agama.
Hal ini sebagaimana yang diungkapan oleh Prof.
Moderasi beragama adalah sebuah sikap yang lahir Oman Fatrurahman, Ketua Pokja Moderasi Beragama
dari pemahaman terhadap teks ajaran keagamaan. Kementerian Agama RI, bahwa moderasi beragama itu
Sebagai output dari pemahaman keagamaan, maka sikap adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam
moderat sesungguhnya dapat dibentuk melalui proses kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan
yang disebut dengan pendidikan. Disinilah pentingnya esensi ajaran agama yang melindungi martabat
peran sekolah ikut ambil bagian dalam menanamkan kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum,
sikap moderat sejak dini. berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati
Bagaimana proses penanaman moderasi beragama konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
yang perlu dilaksanakan di sekolah menjadi fokus tulisan Kebalikan dari sikap moderat adalah sikap berlebihan,
singkat ini yaitu Tatharruf. Yusuf Al-Qaradhawi (1996) menyebutkan
Pembahasan setidaknya ada lima tanda seseorang telah bersikap
berlebihan tatharruf dalam beragama yaitu fanatik pada
A.Moderasi Dalam Beragama satu pendapat dan tidak mengakui pendapat yang lain,
Moderation atau moderasi secara bahasa memiliki arti sering mewajibkan sesuatu yang tidak pernah diwajibkan
sikap sederhana, sifat sedang, dan sikap tidak berlebihan. oleh Allah Swt, bersikap keras dan kasar, sering berburuk
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sangka dan gampang menuduh, dan mudah mengkafirkan
moderasi didefinisikan sebagai pengurangan kekerasan, orang lain.
atau penghindaran keekstreman. Jika disandingkan B.Fungsi Sekolah
dengan kata beragama, menjadi moderasi beragama,
maka istilah tersebut memiliki makna sikap mengurangi Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam cara berperan dalam mewujudkan dan melestarikan suatu
pandang, sikap, dan praktik beragama. peradaban. Secara rinci fungsi sekolah sebagaimana
yang diungkapkan oleh Suwarno dalam Hasbullah (2009)
Dalam bahasa Arab, padanan moderasi adalah adalah :
wasath atau wasathyah, yang berarti tengah-tengah.
Kata ini mengandung makna i’tidal (adil) dan tawazun 1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan
(berimbang). Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah pengetahuan,
bisa disebut wasith. Kata wasith bahkan sudah diserap 2. Sepesialisasi,
ke dalam bahasa Indonesia menjadi wasit dengan tiga
pengertian, yaitu: pertama wasit berarti penengah, atau 3. Efisiensi,
perantara (misalnya dalam perdagangan, bisnis); makna 4. Sosialiasi,
10 | E-Magazine Swarna Musi Volume X Ed. 1