Page 13 - majalah elektronik edisi 2
P. 13
SECTION Artikel
5. Konservasi dan transmisi kultural, sesama, dan menjaga kebersihan lingkungan yang
dicontohkan guru sehari-hari menjadi model tersendiri
6.dan transisi dari rumah ke masyarakat. bagi siswa.
Pada fungsi pertama di atas, sekolah memberikan Kegiatan Ekstra
layanan yang memungkinkan peserta didik dapat
mengembangkan kecerdasan pikiran dan pengetahuan. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai
Dalam memenuhi fungsi ini, maka sekolah menyusun kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan
kurikulum tingkat satuan pendidikannya. Kurikulum siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan
tersebut tercermin dalam kegiatan intrakurikuler dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah
ekstrakurikuler. dipelajari siswa dalam mata pelajaran.
Kegiatan intra merupakan kegiatan proses Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan kegiatan
pembelajaran di kelas yang berisi muatan mata pelajaran olahraga seperti bola basket, bola voli, pencak silat dan
tertentu yang harus diikuti oleh siswa. Dalam kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa.
ini siswa diberikan pengetahuan-pengetahuan dan Begitupula dengan dibidang lain, seperti bidang seni bisa
keterampilan. Demikian pula sikap siswa juga dapat diisi dengan drama, lukis, tari. Selain itu ada juga bidang
ditumbuhkan dalam kegiatan ini. keagamaan, seperti Rohis. Keseluruhan bidang tersebut
ditujukan sebagai wahana untuk memperluas wawasan
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan serta membangun nilai dan sikap positif siswa.
di luar jam pelajaran untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan minat dan bakat. Seperti kegiatan Utamanya kegiatan rohis, disamping menambah
pramuka, seni, keterampilan bela diri, rohis,dan lain wawasan tentang keagaamaan juga menjadi sarana atau
sebagainya. wadah mengimplementasikan pengetahuan keagamaan
yang telah dimiliki dalam menumbuhkan nilai-nilai
C.Penanaman Nilai-Nilai Moderasi di Sekolah moderasi beragama.
Penanaman sikap moderasi beragama di sekolah Budaya sekolah
dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu melalui kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah. Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
Kegiatan Intrakurikuler simbol-simbol yang dipraktekkan oleh kepala sekolah,
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan utama guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat
sekolah. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik sekitar sekolah. Nilai-nilai dalam budaya sekolah seperti
dalam jam-jam pelajaran setiap hari dengan menggunakan kebiasaan hidup, etika, kejujuran, kasih sayang, mencintai
kurikulum dan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam belajar, bertanggung jawab, menghormati hukum dan
struktur program. Dalam kegiatan ini siswa diberikan peraturan, menghormati orang lain, mencintai pekerjaan,
pemahaman tentang berbagai pengetahuan sesuai suka menabung, suka bekerja keras, dan tepat waktu.
dengan mata pelajaran yang diajarkan. Keseluruhan nilai-nilai budaya sekolah tersebut bila
Dalam kaitannya dengan penanaman nilai-nilai dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh masyarakat
moderasi di sekolah, Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah akan memiliki peran yang penting dalam
sebagai mata pelajaran (di sekolah) maupun sebagai membangun sikap moderasi beragama siswa.
rumpun (di madrasah), memiliki peran yang penting Penutup
dalam membangun pemahaman agama siswa yang
komprehensif. Melalui PAI, pemahaman siswa menjadi Sekolah memiliki peran penting dalam menumbuhkan
luas sehingga tidak mudah untuk menyalahkan orang sikap moderasi dalam beragama. Penanaman sikap
lain karena berbeda pendapat dengannya. Demikian pula moderasi beragama di sekolah dapat dilakukan melalui
melalui PAI, siswa tidak mudah didoktrin oleh orang lain tiga kegiatan yaitu kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler,
dengan paham-paham yang ektrim dan menyimpang. dan budaya sekolah.
Oleh sebab itu maka pembelajaran PAI di sekolah
atau madrasah hendaknya dilakukan melalui banyak DAFTAR PUSTAKA
pendekatan. Di kelas misalnya guru hendaknya
menggunakan metode yang bervariasi tidak terpaku hanya Fathurahman, Oman, 18 Desember 2020. Kenapa
dengan satu metode saja sehingga pembelajaran menjadi Harus Beragama, https://diy.kemenag.go.id, (Diakses 1
bermakna. Adakalanya guru menggunakan metode April 2021).
ceramah, demontrasi, diskusi, dan lain sebagainya. Hasbullah, 2009, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,
Pembelajaran di kelas sebisa mungkin memberikan Jakarta : Rajawali Pers
peluang siswa untuk melakukan eksplorasi dan berpikir
kritis. KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
http://kbbi.web.id/pusat,(Diakses 1 April 2021).
Selain pendekatan proses pembelajaran, keteladanan
guru juga memberikan pengaruh terhadap sikap moderasi Qordhawi, yusuf, 1996, Ash Shahwah Al Islaamiyyah
siswa. Sikap menghargai perbedaan, penyayang kepada Baina Al Juhuud Wa At Tatharruf, Muassasah Ar Risalah.
E-Magazine Swarna Musi Volume X Ed. 1 | 11