Page 10 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 10
1) Berdasarkan fakta
Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa bukan hanya
berdasarkan pendapat peneliti namun harus berdasarkan bukti yang nyata
dari hasil penelitian yang dilakukan.
2) Bebas dari prasangka
Unsur subjectivitas dalam proses penelitian sekecil apapun bentuknya,
peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu pada saat melakukan
eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara objektif walaupun hasil dari
eksperimen tersebut tidak sama dengan hipotesis yang peneliti miliki.
Hipotesis terbukti ataupun tidak terbukti bukan menjadi persoalan.
3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Pengembangan kemampuan HOTS sangat sejalan dengan prinsip-prinsip
analisis yang digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan yang sesuai
dengan metode ilmiah, yang artinya kejelasan urutan kejadian dan berpikir
sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena.
Hubungan antara komponen beserta komponen-komponen permasalahan
harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui dengan jelas.
4) Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan untuk
menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam. Guru dapat membantu siswa
melakukan analisis dengan cara memberikan pertanyaan analitik. Hipotesis
juga berfungsi untuk memandu peneliti/siswa menentukan variabel apa saja
yang akan diteliti.
5) Menggunakan ukuran objektif
Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan ukuran objektif bukan
ukuran subjektif ketika melakukan sebuah eksperimen. Dengan
menggunakan ukuran objektif, hasil eksperimen akan mudah diterima oleh
orang lain karena pada dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama.
Sebisa mungkin jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram untuk mengukur
massa benda dan satuan meter yang berfungsi untuk mengukur panjang
benda. Sedangkan ukuran subjektif misalnya jengkal atau depa yang
digunakan untuk mengukur panjang benda sehingga tidak diperoleh
pengukuran yang tepat.
6) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan eksperimen
Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran yang objektif akan
diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. Jika hasil dari eksperimen
tersebut sulit dideskripsikan dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti
dapat menggunakan teknik kualitatif.
Misalnya contoh metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk menyatakan pertumbuhan
tanaman contohnya tumbuh 15 cm dalam 7 hari. Sedangkan untuk
perkembangan tanaman, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif
misalnya tumbuh bunga saat tanaman berumur 4 minggu.
C. Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut Davis dan Cosenza (1993:37), beberapa karakteristik metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
5