Page 11 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 11

1.  Metode ilmiah bersifat kritis dan analitis. Karakteristik ini mendorong suatu
                      kepastian  dan  proses  penyelidikan  untuk  mengidentifikasi  masalah  dan
                      metode untuk mendapatkan solusinya. Dengan melakukan eksperimen dan
                      observasi  maka  akan  diperoleh  hasil  yang  akurat  dan  relevan.  Dapat
                      memberikan  1argumentasi  ilmiah  juga  kesimpulan  yang  dibuat  menjadi
                      lebih rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
                  2.  Metode ilmiah adalah logis. Logis merujuk pada metode dari argumentasi
                      ilmiah, dimana kesimpulan diturunkan secara rasional dengan pembuktian.
                      Langkah-langkah  yang  dilakukan  oleh  para  peneliti  dalam  melakukan
                      metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan suatu hal yang tidak
                      dapat diterima oleh akal sehat atau firasat.
                  3.  Metode  ilmiah  adalah  obyektif.  Hal  ini  berarti  bahwa  hasil  yang  diperoleh
                      peneliti  yang  lain  akan  sama  apabila  studi  yang  sama  dilakukan  pada
                      kondisi yang sama. Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif
                      yang  artinya  dapat  diterima  secara  universal  dan  bukan  merupakan  hasil
                      rekayasa  peneliti.  Dapat  dicontoh  atau  dijadikan  rujukan  oleh  peneliti
                      lainnya ketika kajiannya sama.
                  4.  Metode  ilmiah  bersifat  konseptual  dan  teoritik.  Ilmu  pengetahuan
                      mendorong kearah pengembangan struktur konsep teoritis yang mengarah
                      kepada  usaha  penelitian.  Dalam  melakukan  penelitian,  harus  dapat
                      menjelaskan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan
                      antara  fakta-fakta  yang  ada,  jadi  tidak  hanya  terbatas  berdasarkan  fakta
                      yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan.
                  5.  Metode  ilmiah  adalah  empiris,  yaitu  bersandar  pada  realitas.  Karena
                      eksperimen  yang  digunakan  sesuai  dengan  fakta  di  lapangan  maka  hasil
                      dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti yang ada dan kejadian yang
                      benar-benar  terjadi.  Bukan  berdasarkan  opini  atau  pendapat  dari  peneliti
                      atau orang lain.
                  6.  Metode  ilmiah  adalah  sistematis.  Hal  ini  mengandung  arti  suatu  prosedur
                      yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang baku.


                  D. Sikap Ilmiah
                         Sesungguhnya  sains  dapat  dipandang  sebagai  pengembangan  sikap
                  ilmiah.  Oleh  karena  itu,  dalam  pembelajaran  sains  haruslah  terkandung  IPA
                  sebagai produk, sains sebagai proses dan sains sebagai sikap  ilmiah.  Karena
                  di depan telah dibahas metode ilmiah, berikut marilah kita bahas sains sebagai
                  pengemangan  sikap  ilmiah.  Sikap  ilmiah  merupakan  kecenderungan  individu
                  untuk  bertindak  atau  berperilaku  dalam  memecahkan  suatu  masalah  secara
                  sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
                         Sikap  (attitude)  adalah  istilah  yang  mencerminkan  rasa  senang,  tidak
                       senang  atau perasaan  biasa-biasa  saja  (netral)  dari  seseorang  terhadap
                        sesuatu.  “Sesuatu”  itu  bisa  benda,  kejadian,  situasi,  orang-  orang  atau
                        kelompok orang. Kalau yang timbul terhadap sesuatu itu adalah perasaan
                  senang,  maka  disebut  sikap  positif,  sedangkan  kalau  perasaan  tak  senang,
                        sikap negatif. Kalau tidak timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral.
                   Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu.
                         Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan
                  atau  akademisi  ketika  menghadapi  persoalan-persoalan  ilmiah.  Mulyati  Arifin






                                                           6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16