Page 13 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 13
adalah orang yang ingin menguak tembok ketidaktahuannya itu untuk
memperoleh sesuatu yang original meskipun ia tahu sampai ke tembok
ketidaktahuan berikutnya. Sikap anak SD seperti itu dapat dipupuk dengan
cara mengajaknya melakukan pengamatan langsung pada objek-objek
yang terdapat di lingkungan sekolah. Data yang mereka peroleh akan dapat
memberikan sesuatu yang “baru” baginya tentang objek yang diamatinya
itu.
3. Sikap kerja sama
Yang dimaksud dengan kerja sama di sini adalah kerja sama untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Seseorang yang bersikap
kooperatif ini menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain
mungkin lebih manyak dan lebih sempurna daripada apa yang ia miliki.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuannya ia merasa
membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Untuk anak usia SD memang
perlu dipupuk sikap untuk dapat bekerja sama satu dengan yang lain. Kerja
sama itu dapat dalam bentuk kerja kelompok pengumpulan data maupun
diskusi untuk menarik suatu kesimpulan hasil observasi.
4. Sikap tidak putus asa
Suatu usaha apapun, biasanya ada saja hambatannya. Seorang ilmuwan
mungkin saja telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan biaya
yang banyak namun belum juga memperoleh apa yang ia cari. Namun, ia
tidak putus asa karena ia tetap yakin bahwa kegagalan yang ia alami
setidaknya memberi petunjuk yang berguna bagi ilmuwan lain untuk tidak
mengambil jalan yang serupa. Adalah tugas guru untuk memberikan
motivasi bagi anak didik yang mengalami kegagalan dalam upayanya
menggali ilmu dalam bidang sains agar tidak putus asa.
5. Sikap tidak purba sangka
Sejak awalnya sains mengajarkan kepada kita untuk menetapkan
kebenaran berdasarkan dua kriteria, yaitu rasionalitas dan objektivitas.
Percobaan benda jatuh bebas dari Galileo mengingatkan kita bahwa
“benar” menurut akal sehat saja tidaklah cukup karena banyak yang kita
pikir benar itu ternyata keliru. Seperti halnya matahari beredar mengelilingi
bumi telah dipercaya orang akan kebenarannya selama ribuan tahun
lamanya. Muncul faktor objektivitas dalam menetapkan kebenaran menjadi
orang tidak lagi purba sangka. Sikap tidak purba sangka dapat
dikembangkan secara dini kepada anak usia SD dengan jalan melakukan
observasi dan eksperimen dalam mencari kebenaran ilmu.
6. Sikap mawas diri
Sikap ilmuwan sangat menjunjung tinggi kebenaran. Objektivitas tidak
hanya ditunjukkan di luar dirinya tetapi juga terhadap dirinya sendiri. Itulah
sikap mawas diri untuk menjunjung tinggi kebenaran. Anak usia SD harus
dikembangkan sikap untuk jujur pada dirinya sendiri, menjunjung tinggi
kebenaran dan berani melakukan koreksi pada dirinya sendiri. Contoh: “Bu,
tadi yang menjatuhkan Lup itu saya.
7. Sikap bertanggungjawab
Berani mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya adalah
sikap yang mulia. Sikap ini memang bukan monopoli dari para ilmuwan
dalam mencari kebenaran namun tidak ada satu orangpun yang tidak
8