Page 72 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 72

set  teknologi  yang  digunakan  untuk  mengubah  susunan  genetik  dari  sel,
                  termasuk  transfer  gen-gen  yang  berada  dan  melintasi  batas-batas  spesies
                  untuk menghasilkan organisme sesuai keinginan. DNA baru diperoleh dengan
                  mengisolasi dan menyalin materi genetik dari induk menggunakan metode DNA
                  rekombinan atau sintesa DNA buatan.




















                   Gambar                                                                          3. Plant
                                                  Genetic Engineering
                                             (Sumber:  ScienceDirect.com)

                  2.  Kultur Jaringan
                        Kultur  jaringan  adalah  teknik  memperbanyak  tanaman  dengan  cara
                  mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, akar, yang kemudian
                  ditumbuhkan  pada  media  buatan  yang  kaya  akan  nutrisi  dan  zat  pengatur
                  tumbuhan atau disebut hormon, yang secara aseptik atau steril, dalam wadah
                  tertutup  yang  tembus  cahaya  (misalnya  botol  kaca),  pada  suhu  tertentu
                  sehingga bagian tanaman dapat  memperbanyak  diri  dan  bergenerasi  menjadi
                  tanaman lengkap.
                        Ada  dua  penggolongan  media  tumbuh:  media  padat  dan  media  cair.
                  Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi
                  dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media
                  cair  dapat  bersifat  tenang  atau  dalam  kondisi  selalu  bergerak,  tergantung
                  kebutuhan.  Komposisi  media  yang  digunakan  dalam  kultur  jaringan  dapat
                  berbeda  komposisinya.  Perbedaan  komposisi  media  dapat  mengakibatkan
                  perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara
                  in  vitro.  Media  Murashige  dan  Skoog  (MS)  sering  digunakan  karena  cukup
                  memenuhi unsur  hara  makro,  mikro  dan  vitamin  untuk  pertumbuhan  tanaman
                  (Marlina, 2004).
                        Nutrien  yang  tersedia di  media berguna untuk  metabolisme, dan vitamin
                  pada  media  dibutuhkan  oleh  organisme  dalam  jumlah  sedikit  untuk  regulasi.
                  Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT
                  ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh
                  pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan
                  antara ZPT  yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi  oleh
                  sel  secara  endogen  menentukan  arah  perkembangan  suatu  kultur.
                  Penambahan  hormon  tumbuhan  atau  zat  pengatur  tumbuh  pada  jaringan
                  parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan






                                                           67
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77