Page 77 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 77

beserta  sistem  ekologinya  berada  dalam  bahaya.  Pada  saat  itu  bioetika
                  merupakan  ilmu  untuk  mempertahankan  hidup  dalam  mengatasi  kepunahan
                  lingkungan  dan  mengatasi  kepunahan  manusia.  Dalam  perkembangannya
                  bioetika cenderung mengarah pada penanganan isu-isu tentang nilai-nilai dan
                  etika yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat.
                        Bioetik  merupakan  istilah  yang  relatif  baru  dan  terbentuk  dari  dua  kata
                  Yunani  (bios  =  hidup  dan  “ethos”  =  adat  istiadat  atau  moral),  yang  secara
                  harfiah  berarti  etika  hidup  (Wikipedia.com).  Bioetika  dapat  digambarkan
                  sebagai  ilmu  pengetahuan  untuk  mempertahankan  hidup  dan  terpusat  pada
                  penggunaan  ilmu-ilmu  biologi  untuk  memperbaiki  kualitas  hidup.  Dalam  arti
                  yang lebih luas, bioetik adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologi, obat,
                  pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.
                        Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis tentang
                  data-data ilmiah, biologi, dan medis. Terkadang, istilah bioetik juga digunakan
                  untuk mengganti istilah etika medis, yang mencakup masalah etis tentang ilmu-
                  ilmu biologis seperti penyelidikan tentang hewan, serta usaha-usaha manipulasi
                  spesies-spesies bentukan genetik non manusiawi.
                        Bidang  cakupan  bioetika  telah  mencapai  berbagai  penelitian  pada
                  manusia,  mulai  dari  perdebatan  tentang  “batas-batas  kehidupan”,  misalnya
                  aborsi,  eutanasia,  pembedahan  dengan  alokasi  sumber  daya  perawatan
                  kesehatan  terbatas  (misalnya  donasi  organ)  benar-benar  dapat  menolak
                  perawatan  medis  untuk  alasan  agama  atau  budaya.  Ahli  bioetika  sering
                  berselisih  paham  di  antara  mereka  sendiri  atas  batas  yang  tepat  dari  disiplin
                  mereka,  serta  memperdebatkan  apakah  evaluasi  etis  atas  fakta-fakta  biologi
                  dan  kedokteran  yang  tersedia  harus  mempertimbangkan  semua  pertanyaan
                  yang  melibatkan,  atau  hanya  sebagian  dari  pertanyaan-pertanyaan  ini.
                  Beberapa  ahli  bioetika  cenderung  mempersempit  evaluasi  etis  hanya  untuk
                  moralitas  perawatan  medis  atau  inovasi  teknologi,  dan  waktu  pengobatan
                  manusia.  Yang  lainnya  akan  memperluas  lingkup  evaluasi  etis  untuk
                  memasukkan  moralitas  semua  tindakan  yang  mungkin  bisa  membantu  atau
                  membahayakan organisme yang mampu merasa takut.
                        Definisi  bioetika  telah  diberikan  oleh  beberapa  pihak,  baik  oleh  individu
                  ataupun lembaga. Oxford University memberikan definisi bioetika sebagai The
                  study of moral and social implications of techniques resulting from advances in
                  the  biological  sciences.  Sedangkan  filosof  Van  Rasselar  Potter  memberikan
                  definisi bioetika sebagai A new discipline which combines biological knowledge
                  with a knowledge of human value systems, which would build a bridge between
                  the  sciences  and  the  humanities,  help  humanity  to  survive  and  sustain,  and
                  improve the civilized world (Mepham, 2005). Dalam definisi Potter ini, bioetika
                  merupakan  suatu  disiplin  keilmuan  yang  baru,  yang  merupakan  kombinasi
                  antara pengetahuan hayati (biologi) dengan pengetahuan sistem nilai manusia.
                        Bioetika di Indonesia bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika
                  bagi  pengelola  dan  pengguna  sumber  daya  hayati  dalam  rangka  menjaga
                  keanekaragaman  dan  pemanfaatannya  secara  berkelanjutan.  Pengambilan
                  keputusan dalam meneliti, mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya
                  hayati  harus/wajib  menghindari  konflik  moral  dan  seluas-luasnya  digunakan
                  untuk  kepentingan  manusia,  komunitas  tertentu,  dan  masyarakat  luas,  serta
                  lingkungan  hidupnya,  dilakukan  oleh  individu,  kelompok  profesi,  dan  institusi






                                                           72
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82