Page 73 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 73

berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun
                  pada  lokasi  yang  tidak  semestinya.  Proses  ini  dikenal  dengan  peristiwa
                  dediferensiasi.    Dediferensiasi    ditandai    dengan     peningkatan     aktivitas
                  pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.



















                                            Gambar 4. Plant Tissue Culture
                                               Sumber: MastGroup.net

                  3.  Kloning
                        Secara  teknis,  kloning  berarti  meniru.  Teknik  ini  bermaksud  membentuk
                  organ  hidup  buatan  yang  mirip  dengan  organ  aslinya.  Caranya  dengan
                  mengambil inti sel dari sel tubuh ke sel telur. Kloning menggambarkan proses
                  yang  digunakan  untuk  membuat  replika  genetik  yang  tepat  dari  sel,  jaringan,
                  atau organisme lain. Materi yang disalin, yang memiliki susunan genetik yang
                  sama  dengan  aslinya,  disebut  sebagai  klon.  Hasil  klon  yang  terkenal  adalah
                  domba Skotlandia bernama Dolly.
                  Ada tiga jenis kloning:
                      a.  Kloning gen, yang membuat salinan gen atau segmen DNA
                      b.  Kloning reproduksi, yang membuat salinan seluruh hewan
                      c.  Kloning terapeutik, yang menciptakan sel induk embrionik. Para peneliti
                         berharap  untuk  menggunakan  sel-sel  ini  untuk  tumbuh  jaringan  sehat
                         untuk  menggantikan  jaringan  yang  terluka  atau  sakit  dalam  tubuh
                         manusia.
                        Keuntungan dari kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan dari kegiatan
                  kultur jaringan bebas penyakit, bibit yang dihasilkan juga mempunyai sifat yang
                  sama  persis  dengan  induknya  yaitu  meliputi  sifat  fisiologi  dan  morfologi,  dan
                  proses  produksinya  memiliki  waktu  yang  relatif  lebih  cepat  daripada
                  menggunakan  cara  selain  kultur  jaringan,  bibit  yang  dihasilkan  dengan  kultur
                  jaringan sama atau seragam antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya,
                  pengadaan  bibit  dengan  kultur  jaringan  juga  tidak  tergantung  musim,  biaya
                  untuk  melakukan  pengangkutan  bibit  juga  lebih  murah  dibandingkan  teknik
                  lainnya, serta jumlah yang dihasilkan dengan teknik kultur jaringan lebih banyak
                  karena  dalam  satu  tahun  satu  tunas  tumbuhan  dapat  menghasilkan  sepuluh
                  ribu bibit.
                        Kerugian dari kultur jaringan sendiri adalah tidak dapat merubah sifat dari
                  tanaman atau buah yang dihasilkan jadi jika induk buah rasa asam maka sifat






                                                           68
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78