Page 80 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 80
BAB XIV
KURIKULUM 2013 DALAM
PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DASAR
Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan Ganti pemimpin ganti
kurikulum. Faktanya demikian juga adanya. Namun perlu diingat dan dicatat
bahwa kurikulum bukannya diganti begitu saja tanpa alasan yang jelas melainkan
Kurikulumnya disempurnakan. Tujuan penyempurnaan kurikulum adalah agar arah
pembelajaran dan pendidikan di Republik ini lebih terarah dan sesuai dengan
perkembangan jaman. Berikut diuraikan dan dikaji:
1. Peran Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Sastra
2. Contoh Perangkat Pembelajaran Sastra
Uraian Materi
14.1 Peran Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Sastra
Kurikulum 2013 secara material berisi seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran tertentu. Di samping secara
fungsional, kurikulum 2013 hendaknya diperhitungkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bidang-
bidang tertentu; termasuk untuk bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, baik dalam
posisinya sebagai mata pelajaran wajib maupun peminatan. Oleh karena itu, jika
terkait dengan materi dan pelaksanaan pembelajaran sastra di sekolah, bagi saya,
kurikulum apa pun dan mana pun tidak perlu digelisahkan. Alasannya, secara
esensial tujuan utama pembelajaran sastra itu tidak pernah berubah. Tujuan itu pasti
berorientasi pada literary knowledge dan literary appreciation. Orientasi itu dapat
diturunkan menjadi knowing, doing, dan being sastra; apresiasi, ekspresi, dan
produksi sastra; Dalam hubungannya dengan hal itu, strategi pembelajaran sastra
menjadi penting untuk diperhatikan dan hal ini pula yang diisyaratkan oleh
Kurikulum 2013, yakni pola umum kegiatan guru-siswa yang aktualisasinya berupa
kegiatan belajar-mengajar sastra di kelas.
Mengajarkan sastra pada dasarnya merupakan sebuah upaya menciptakan
suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar sastra.
76