Page 77 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 77
kebahasaan, maupun nilai karakter yang menjadi fokus pembelajaran. Di pihak lain,
strategi dibacakan dilakukan jika anak didik belum dapat membaca sendiri. Orang
yang dapat membacakan adalah guru jika disekolah atau orangtua jika dirumah.
3. Melihat dan Mendengarkan Cerita
Strategi melihat dan mendenganr melibatkan dua strategi yairu stategi
mendengarkan cerita dan strategi melihat dan mendengarkan cerita. Strategi
mendengarkan cerita, anak didik hanya diajak untuk mendengarkan cerita misalnya
dari rekaman atau media radio. Strategi ini juga bermanfaat untuk melatih
keterampilan menyimak anak didik. Strategi melihat dan mendengarkan cerita, anak
didik diajak melihat sekaligus mendengarkan cerita baik langsung maupun tidak
langsung. Penceritaan langsung maksudnya pencerita langsung hadir diantara anak
didik. Penceritaan tidak langsung artinya pencerita tidak hadir di antara anak didik
melainkan dihadirkan lewat media elektronik seperti Video Youtube.
4. Membaca Puisi, Deklamasi, dan Praktik bercerita
Strategi membaca puisi, deklamasi, dan praktik bercerita merupakan
strategi yang popular karena banyak disenangi oleh anak didik. Modal penting
dalam stategi ini adalah suara. Strategi membaca puisi dilakukan lewat membaca
puisi dengan suara keras dan nyaring. Jika kegiatan ini dilakukan tanpa teks, maka
stategi yang dilakukan adalah strategi dekalmasi. Kedua strategi ini amat baik untuk
memupuk rasa senang anak didik terhadap karya sastra. Lebih lanjut, stategi
bercerita dilakukan dengan meminta anak didik untuk menceritakan suatu cerita.
Cerita yang diceritakan boleh apa saja yang dikuasai oleh anak didik. Misalnya,
dongeng, fable, biografi, cerita sejarah, dan lain-lain.
5. Bermain Peran
Strategi bermain peran dilakukan dengan meminta anak didik untuk
memerankan tokoh tertentu yang memiliki karakter tertentu sebagaimana terdapat
dalam karya sastra yang dipelajari. Misalnya, teks drama. Muara dari bermain peran
adalah drama. Namun strategi bermain peran ini dapat dilakukan secara sederhana
dan praktis dengan membaca sebuah teks drama secara bersamaan. Kegiatan ini
sebaiknya di akhiri dengan pertanyaan-pertanyaan afektif yang terfokus pada nilai
karakter.
73