Page 72 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 72

Puisi yang berjudul “Hari Libur” di atas dapat diubah menjadi sebuah cerita seperti
                      berikut


                                                       HARI LIBUR

                         Selain hari minggu, saya selalu menyelesaikan tugas PR selama 1-2 jam sesudah

                      bangun tidur siang hari. Setelah itu, baru pergi main bersama teman-teman. Sore hari
                      menjelang malam, saya belajar lagi selama satu jam untuk mengulangi pelajaran yang

                      telah dipelajari di sekolah, selesai belajar saya  menonton TV hingga waktu tidur.
                      Dengan  demikian,  pada  waktu  ujian  cawu,  seluruh  pertanyaan  dapat  saya  jawab

                      dengan  baik  dan  tepat.  Dengan  ketekunan  dan  kedisiplinan  belajar  tersebut,  pada

                      waktu  menerima  rapor,  di  semester,  lalu  saya  buka,  di  dalamnya  tertulis  sebagai
                      peringkat I. Senang dan bahagia hatiku. Aku mengucap syukur pada Tuhan. Semua

                      keluarga ikut senang. Sesaat setelah pembagian rapor, ada siswa bertanya, “Kapan
                      mulai libur cawu, Bu?” tanya Imran.

                      “Libur cawu mulai besok,” jawab Bu Guru.

                      Ady sambung bertanya, “Berapa lama libur, Bu?”
                      Jawab bu Guru, “Sembilan hari. Jadi kita mulai sekolah pada hari Rabu”

                      Pada malam harinya, bapak bertanya, “Berapa lama kau libur, Nak?”
                      “Sembilan hari, Pak!” Jawabku singkat. “Lalu di mana akan berlibur?” tanya bapak

                      agi. “Saya mau berlibur ke rumah nenek di desa sambil melepas rindu, sekaligus
                      menikmati damai dan indahnya panorama desa. Jawabku dengan wajah yang ceria.

                      Itu ide yang bagus. Semoga nanti bapak-ibu bisa antar besok sekalian melepas rindu

                      juga dengan nenek dan keluarga lainnya di desa kelahiran bapak.
                         Keesokan harinya, tepatnya pada hari minggu pagi, saya berangkat bersama Ayah

                      dan ibu ke rumah nenek yang jauhnya sekitar 25 kilometer dari rumah kami. Dua jam
                      kemudian saya tibarumah nenek. Betapa gembiranya nenek menyambut kami, saya

                      langsung dipeluk dan dicium sambil berkata “Kenapa baru datang, Nak. Lama sekali
                      rasanya baru bertemu. Nenek sudah rindu sekali”. Baru libur, Nek! Jawabku.Selama

                      di rumah nenek, setiap hari aku berjalan bersama nenek, menelusuri pematang sawah

                      sambil  menyanyi  dengan  riang  gembira.  Utamanya  pada  pagi  hari  setelah  shalat
                      subuh, kami berjalan-jalan bersama nenek mengelilingi desa sambil mendengarkan

                      kicauan  berbagai  macam  burung  yang  begitu  mengasyikkan.  Alangkah  indahnya





                                                           68
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77