Page 28 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 28

BAB V
                     PENGGUNAAN RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKNAAN
                                                           KATA


                  Sub Capaian Pembelajaran MK:
                      Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
                      1)  Menjelaskan penggunaan ragam bahasa baku, pemahaman pembaca
                          terhadap tulisan, pemaknaan kata, proses membaca, serta target
                          pembaca.

                  Uraian Materi         :
                  5.1 Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Baku
                            Penggunaan ragam bahasa Indonesia baku dalam penulisan karya ilmiah,
                       meliputi: (1) ragam bahasa ilmiah, (2) pemilihan dan penggunaan kosakata, (3)
                       penyusunan kalimat efektif, (4) penyusunan paragraf, dan (5) pemakaian ejaan.
                       Adapun penjelasan masing-masing penggunaan ragam bahasa Indonesia baku
                       tersebut adalah sebagai berikut.

                       1.  Ragam Bahasa Ilmiah
                                Ragam  bahasa  yang  digunakan  untuk  menulis  karya  ilmiah  adalah
                          ragam  bahasa  ilmiah.  Bahasa  ilmiah  berfungsi  sebagai  alat  untuk
                          menyampaikan  informasi  ilmiah.  Informasi  tersebut  harus  disampaikan
                          dengan bahasa yang jelas, yakni bahasa yang tidak mengandung makna
                          ganda.  Informasi  ilmiah  yang  disampaikan  dalam  karya  ilmiah  adalah
                          informasi  yang  bersifat  formal.  Oleh  karena  itu,  bahasa  Indonesia  yang
                          digunakan adalah bahasa Indonesia baku. Ragam bahasa baku mempunyai
                          ciri-ciri sebagai berikut. (1) Penggunaan  konjungsi secara konsisten dan
                          eksplisit;  (2)  Penggunaan  partikel  kah  dan  pun  secara  konsisten.  (3)
                          Penggunaan fungsi gramatikal (subjek, predikat,objek) secara eksplisit dan
                          konsisten;  (4)  Pengggunaan  meN-  dan  ber-  secara  konsisten;  (5)
                          Penggunaan  unsur-unsur  leksikal,  misalnya  silakan  (silahkan-tidak  baku),
                          pada  waktu  (di  waktu-tidak  baku),  dengan  (sama-tidak  baku);  (6)
                          Penggunaan pola frasa aspek-pelaku-tindakan secara konsisten. Misalnya,
                          Buku itu sudah saya baca  bandingkan dengan Buku itu saya sudah baca

                          Perhatikan kutipan artikel berikut ini.
                                Menurut  Pidarta  (2007:  79),  ajaran  Tri  Kaya  Parisudha  bertalian
                          dengan ajaran etika, yang menyangkut perilaku manusia sehari-hari. Ada
                          sejumlah  perilaku  sehari-hari  yang  dilarang  dalam  Ajaran  Agama  Hindu,
                          antara lain membunuh atau menyakiti, bermalas-malasan, iri hati, egois, dan
                          melanggar janji (berbohong). Perilaku yang dibenarkan antara lain waspada,
                          bersahabat,  tolong-menolong,  cinta  kasih,  rendah  hati,  dan  tekun  belajar
                          (Murda, 2009).


                                                                                                        24
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33