Page 35 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 35

Dalam kegiatan membaca bahan tertulis merupakan input untuk proses
                       membaca. Output dari proses membaca adalah pemahaman terhadap bahan
                       tertulis.  Terdapat  input  lainnya,  yaitu  kondisi  yang  mempengaruhi  pembaca.
                       Kondisi tersebut dapat berupa kondisi eksternal, yaitu kondisi lingkungan yang
                       berada di luar dari pembaca, misalnya kebisingan dan suhu ruangan yang dapat
                       memengaruhi konsentrasi pembaca. Di samping itu, kondisi internal pembaca
                       juga  memengaruhi  proses  membaca  dan  pemahaman  terhadap  bahan  yang
                       dibaca.
                            Sebuah tulisan pada dasarnya adalah kumpulan kata-kata, yang bahkan
                       terdiri dari ribuan kata. Dengan demikian, pemahaman pembaca terhadap suatu
                       tulisan juga sangat dipengaruhi oleh pemaknaan terhadap kata-kata tersebut.
                       Ada tiga aspek yang terkait dengan pengetahuan pembaca mengenai sebuah
                       kata. Aspek pertama adalah aspek semantik atau makna luas dari sebuah kata
                       itu  (Dardjowidjojo,  2003:82).  Dalam  pengertian  semantik  ini,  pengetahuan
                       tentang  kata  tidak  saja  seperti  yang  tercantum  dalam  kamus  tetapi  juga
                       keterkaitan  dengan  perincian  makna  lainnya.  Dalam  menulis  karya  ilmiah
                       dihindari penggunaan kata yang bermakna ganda (Ramelan dalam Haryanto,
                       dkk., 2000:31). Misalnya, dalam laporan penelitian tercantum kata “acak” maka
                       kata  ini  terkait  dengan  perincian  makna,  seperti  “kata  sifat”,  “cara  memilih
                       anggota sampel”, “keterwakilan populasi oleh sampel”, “kesempatan yang sama
                       untuk terpilih”. Jadi, jika ada kalimat dalam laporan penelitian, seperti populasi
                       dipilih secara acak purposif akan sulit dipahami pembaca karena kata “acak”
                       memiliki perincian makna cara memilih anggota sampel, bukan populasi. Selain
                       itu, purposif bukan merupakan salah satu perincian makna yang terkait dengan
                       kata “acak”.
                            Aspek kedua, yang dapat menjelaskan pengetahuan pembaca mengenai
                       kata  adalah  aspek  sintaktik.  Aspek  ini  terkait  dengan  pengkategorian  kata.
                       Misalnya, kata-kata dikategorikan sebagai kata benda, kata kerja dan kata sifat.
                       Jika penulis salah menerapkan sintaktik kata, pembaca akan bingung. Misalnya,
                       pembaca  akan  bingung  membaca  kalimat  “Sampling  diambil  secara  acak”
                       karena  sampling  adalah  pengambilan  sampel.  Kalimat  yang  benar  adalah
                       “Sampel diambil secara acak”. Pembaca yang mengategorikan “instruksional”
                       sebagai  kata  sifat  akan  mengetahui  bahwa  kata  tersebut  memerlukan  kata
                       benda yang diterangkannya, misalnya “kegiatan instruksional”.Pembaca akan
                       sulit menerima kata instruksional dalam kalimat “Guru memberikan instruksional



                                                                                                        31
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40