Page 45 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 45
TOPIK 7
BAB I PENDAHULUAN
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar bagi siswa
sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan
menguasai Teknik-teknik membaca dengan baik dan menangkap isi bacaan
enngan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca
dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai
suatu yang menyenangkan.Tugas guru yang terpenting adalah sebagai
pelaksana operasional pembelajaran secara khusus mata pelajaran membaca
dan menulis dikelas rendah yang dapat dilaksanakan dengan baik dan guru
hendaknya mempelajari, memahami, dan melengkapi GBPP yang sudah
menjadi tanggung jawab dan guru juga mendapat gambaran sejauh mana mata
pelajaran tersebut akan disajukan nantinya. Dengan demikian guru dapat
merancang pembelajaran, maupum melaknakan pembelajaran, mampu menilai
atau mengevaluasi hasil belajar, yang nantinya bertujuan pada kompentensi
yang digariskan agar dapat tercapai sesuai dengan harapan.
BAB II
Topik 7 Rencana pemebelajaran membaca dan menulis permulaan (MMP)
1. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu
• Berlatih Menyusun perangkat pembelajaran membaca dan menulis
permulaan (MMP)
2. Uraian Materi
a. Pelaksanaan Pengajaran Bahasa Indonesia di SD
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacam-macam
fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur. Dalam
pelaksanaannya, bermacam-macam fungsi tersebut dapat dipadukan
melalui berbagai kegiatan pembelajaran (bermain peran, percakapan
mengenai topik tertentu, menulis karangan, dsb).
Landasan formal pengajaran Bahasa Indonesia adalah Kurikulum
Bahasa Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah. Dikemukakan
dalam Kurikulum (GBPP) Bahasa Indonesia SD bahwa pengajaran
Bahasa Indonesia pada hakikatnya belajar berkomunikasi dan
peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia lisan
maupun tulisan.
Berdasarkan penjelasan dalam Kurikulum Bahasa dan Sastra
Indonesia SD, bahwa bahan pembelajaran kebahasaan mencakup
lafal, ejaan dan tanda baca, kosakata, struktur, paragraph, dan wacana.
Lafal yang baik dan wajar perlu diperkenalkan sejak dini, termasuk cara
pengucapan yang jelas dan intonasi yang wajar sesuai dengan situasi
kebahasaan. Ejaan dan tanda baca diajarkan tahap demi tahap untuk
membiasakan siswa menggunakannya baik untuk kegiatan membaca
meupun menulis dengan tingkat ketelitian dan pemahaman yang tinggi.
Ketelitian di dalam ejaan dan tanda baca diperlukan di dunia modern.
Misalnya untuk memahami atau menyusun dokumen penting dan
penggunaan komputer. Sarana penahapan dan penyebaran
40