Page 59 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 59
TOPIK 11
BAB I PENDAHULUAN
Pembelajaran lintas kurikulum merupakan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi
anak. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah yang merupakan praktik
pada pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak yang akan membantu
siswa dalam mengenal dan memahami kejadian yang ada di lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya pembelajaran bahasa Indonesia di lintas kurikulum
diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam materi pembelajaran secara
komplek. Semua ini tidak terlepas dari pemahamn guru yang akan berperan
sebagai pelaksana pembelajran yang akan membawa siswa dan mengarahkan
pada pengembangan kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran
yang ada.
BAB II
Topik 11 Pembelajaran bahasa Indonesia lintas kurikulum
1. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu
• Memberikan contoh pembelajaran Bahasa Indonesia lintas kurikulum
2. Uraian Materi
Nilai -nilai yang terkandung dalam karya sastra
Karya sastra secra tidak langsung dapat membantu kita menanamkan
nilai-nilai dan pengetahuan lain dikehitapan anak. Baik televisi maupu karya
sastra keguananya baik digunakan sbgai media belajar. Anak-anak lebih
tertarik menonton televisi daripada membaca karya sastra. Padahal karya
satra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka, membentuk
siap-sikap positif dan meyadari hubungan manusiawa. Nilai -nilai penting
yang dapat disimpulkan yaitu:
a) Memahami Dunia
Melalui Karya sastra anak-anak dapat mempelajari dan memaknai dunia
mereka sesuai dengan pemikiran mereka sesuai dengan pemikiran
mereka dengan catatan karya satra yang benar-benar diperuntukan bagi
anak seusia mereka. Contoh karya sastra yang benar-benar
diperuntukan bagi anak-anak adalah karya sastra yang bertemakan
“sahabat”
b) Membentuk sikap positip
Karya sastra dapat membantu kita membentuk kata dan menanamkan
sikap-sikap positif didiri anak, melalui pembelajaran satra ialah:
1) Kesadaran akan harga diri (selt-asteem)
Dari carita tokoh dalam karya sastra, anak-anak dapat menemukan
dirinya, mengenal pribadi yang ia idolakan.
2) Toleransi terhadap orang
Melalui karya sastra, aanak-anak dapat melihat bagaimana tokoh
tokot dalam cerita (sastra)berinteraksi, dan dengnan bibingan anak
akan dapat mengetaui dan memahami tentang bagaimana cara
menyesuaikan diri dengan yang lain.
54

