Page 16 - E-MODUL KONSEP DASAR PPKN SD_Neat
P. 16

Bagaimana  kita  dapat  mengidentifikasi  kemampuan  siswa  terhadap
                  penguasaan  konsep?  Pertanyaan  ini  memerlukan  jawaban  yang  kompleks
                  karena memerlukan proses pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan,
                  dan  penilaian.  Namun,  sebagai  ilustrasi  dan  contoh,  sejumlah  konsep  dasar
                  yang sering digunakan dalam pembelajaran PPKn dapat diidentifikasi dibawah
                  ini.

                   Pemerintah                          moral                      perilaku
                   negara                              nilai                      tindakan moral
                   bangsa                              karakter                   kata hati
                   negeri                              perasaan                   empati
                   wilayah                             sikap                      kekuasaan
                   pembangunan                         solidaritas                wewenang
                   negara berkembang                   kekuasaan                  politik
                   negara sedang berkembang            kekuatan rakyat            partai politik
                   negara tertinggal                   norma                      pemilu
                   pengambilan keputusan               nasionalisme               Konstitusi

                  b. Nilai dalam Materi PKn
                         Apabila  kita  sadari,  maka  hampir  setiap  hari  orang  selalu  berbicara,
                  berpikir,  menghitung,  dan  mempertimbangkan  berdasarkan  nilai.  Dalam
                  hidupnya  setiap  orang  akan  selalu  mengambil  keputusan  berdasarkan  nilai
                  yang  diyakini  atau  nilai  yang  ada  dan  disepakati  di  masyarakat.  Singkatnya,
                  nilai akan menjadi patokan/kriteria bagi siapapun untuk menentukan sikap dan
                  mengambil keputusan. Bila demikian, apa yang dimaksud dengan ”nilai” (value)
                  tersebut?
                         Menurut  Frankel  (1977),  nilai(value)  adalah  konsep  (concept).  Seperti
                  umumnya konsep, maka nilai sebagai konsep tidak muncul dalam pengalaman
                  yang  dapat  diamati  melainkan  ada  dalam  pikiran  orang.  Nilai  dapat  diartikan
                  kualitas  dari  sesuatu  atau  harga  dari  sesuatu  yang  diterapkan  pada  konteks
                  pengalaman  manusia.  Nilai  dapat  dibagi  atas  dua  bidang,  yakni nilai  estetika
                  dan  nilai  etika.  Estetika  terkait  dengan  masalah  keindahan  atau  apa  yang
                  dipandang  indah  (beautiful)  atau  apa  yang  dapat  dinikmati  oleh  seseorang.
                  Sedangkan  etika  terkait  dengan  tindakan/  perilaku/  akhlak  (conduct)  atau
                  bagaimana seseorang harus berperilaku. Etika terkait dengan masalah moral,
                  yakni pertimbangan reflektif tentang mana yang benar (right) dan  mana yang
                  salah (wrong).
                         Nilai  bukanlah  benda  atau  materi.  Nilai  adalah  standar  atau  kriteria
                  bertindak,  kriteria  keindahan,  kriteria  manfaat,  atau  disebut  pula  harga  yang
                  diakui oleh seseorang dan oleh karena itu orang berupaya untuk menjunjung
                  tinggi  dan  memeliharanya.  Nilai  tidak  dapat  dilihat  secara  konkrit  melainkan
                  tercermin  dalam  pertimbangan  harga  yang  khusus  yang  diakui  oleh  individu.
                  Oleh karena itu, ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu bernilai maka
                  seyogianya ada argumen baik dan tidak baiknya. Misalnya, mengapa ada orang
                  yang  menolak  hukuman  mati  bahkan  mengusulkan  agar  hukuman  mati
                  dihilangkan karena bertentangan dengan hak asasi manusia. Hal ini tentu saja
                  dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan. Ketika ada orang yang berkampanye dan
                  mengajak  orang  lain  untuk  mendukung  salah  satu  calon  anggota  legislatif,




                                                           10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21