Page 36 - E-Modul Statistika Pendidikan
P. 36

BAB VII
                                            MODUS, MEDAIN, DAN MEAN

                  7.1 Sub Capaian Pembelajaran MK
                      Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
                    a.  Mengaplikasikan konsep analisis data ke dalam ukuran-ukuran tendensi
                        sentral (modus, median dan mean)

                  7.2 Uraian Materi
                         Tendensi sentral adalah tingkat kecenderungan (tendensi) memusat atau
                  mengumpulnya  skor-skor  dalam  sekumpulan  data  hasil  penelitian.  Ada  tiga
                  ukuran tendensi sentral, antara lain (1) modus, (2) median, dan (3) rerata (mean).
                  Ketiga jenis ukuran tendensi sentral tersebut disajikan sebagai berikut.

                  7.2.1.  Modus
                         Modus  adalah  skor yang  memiliki  frekuensi tertinggi diantara  skor-skor
                  yang ada, dengan kata lain skor yang paling sering muncul diantara skor-skor
                  yang ada. Modus berasal dari kata mode, yang artinya merupakan nilai variabel
                  (atribut),  yang  mana  mempunyai  suatu  frekuensi  tertinggi  dari  sekumpulan
                  distribusi frekuensi. Modus juga bisa digunakan tidak hanya pada data kuantitatif,
                  tetapi  juga  data  kualitatif.  Modus  berarti  dianggap  sebagai  nilai,  yang  mana
                  menunjukkan  nilai  terkonsentrasi  dari  sekumpulan  data(Husnul  et  al.,  2019).
                  Modus  memiliki  kelemahan  yaitu  ketika  kelompok  data  yang  bersangkutan
                  memiliki dua atau lebih nilai modus (bimodal) atau tidak memiliki modus, contoh:
                  Data 5, 7, 8, 10, 10, 12, 12 memiliki dua mode, yaitu 10 dan 12(Vulandari, 2018).
                  Untuk Langkah-langkah menghitung modus adalah sebagai berikut.
                  1)  Untuk data yang belum tersusun ke dalam tabel distribusi frekuensi
                         Jika  data  belum  tersusun  ke  dalam  tabel  distribusi  frekuensi,  modus
                         dihitung dengan cara menghitung secara satu persatu skor-skor yang ada
                         kemudian menghitung frekuensi tertinggi dari skor yang ada.
                         Misalnya: 9, 10, 11, 8, 8, 7, 7,  6, 7, 5
                         Caranya:  dari  skor  yang  ada,  terlihat  skor  7  yang  paling  banyak
                         frekuensinya (paling banyak muncul), sehingga skor 7 merupakan modus.
                  2)   Menghitung modus untuk data distribusi frekuensi tunggal
                       Misalnya:
                                   Tabel 7.1 Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal
                                  Skor (X)                          Frekuensi  (f)
                                     (1)                                  (2)
                                     10                                    1
                                      9                                    3
                                      8                                    6
                                      7                                    9
                                      6                                    8
                                      5                                    3
                                  Jumlah                                N = 30

                              Berdasarkan  tabel  7.1  di  atas,  terlihat  skor  7  yang  paling  banyak
                        frekuensinya (paling banyak muncul), sehingga skor 7 merupakan modus.



                                                                                                     30
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41