Page 51 - E-MODUL PERSPEKTIF GLOBAL_Neat fix
P. 51

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
                       Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
                       memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
                       terbentuknya  pelestarian  lingkungan  hidup.  Hal-hal  yang  dilakukan
                       pemerintah antara lain: mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960
                       yang  mengatur  tentang  Tata  Guna  Tanah,  menerbitkan  UU  No.  4  Tahun
                       1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
                       memberlakukan  Peraturan  Pemerintah  RI  No.  24  Tahun  1986,  tentang
                       AMDAL  (Analisa  Mengenai  Dampak  Lingkungan)  dan  pada  tahun  1991,
                       pemerintah  membentuk  Badan  Pengendalian  Lingkungan,  dengan  tujuan
                       pokoknya:  menanggulangi  kasus  pencemaran,  mengawasi  bahan
                       berbahaya dan beracun (B3), dan melakukan penilaian analisis mengenai
                       dampak  lingkungan  (AMDAL),  sderta  pemerintah  mencanangkan  gerakan
                       menanam sejuta pohon.


                    2. Upaya  Pelestarian  Lingkungan  Hidup  oleh  Masyarakat  Bersama
                       Pemerintah
                       Sebagai  warga  negara  yang  baik,  masyarakat  harus  memiliki  kepedulian
                       yang  tinggi  terhadap  kelestarian  lingkungan  hidup  di  sekitarnya  sesuai
                       dengan  kemampuan  masing-masing.  Beberapa  upaya  yang  dapat
                       dilakuklan  masyarakat  berkaitan  dengan  pelestarian  lingkungan  hidup
                       antara lain: (a) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan), (b)
                       Pelestarian udara, (c) Pelestarian hutan, (d) Pelestarian laut dan pantai, (e)
                       Pelestarian  flora  dan  fauna.  Selain  itu  ada  dua  cara  pelestarian
                       keanekaragaman  hayati  di  Indonesia,  yaitu  pelestarian  Keanekaragaman
                       Hayati  secara  In  situ  dan  pelestarian  Keanekaragaman  Hayati  secara  Ek
                       situ.
                      (1) Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ
                         Pelestarian  Keanekaragaman  Hayati  secara  In  situ  yaitu  suatu  upaya
                         pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal
                         ini  dilakukan  dengan  pertimbangan  karakteristik  tumbuhan  atau  hewan
                         tertentu  sangat  membahayakan  kelestariannya  apabila  dipindahkan  ke
                         tempat  lainnya.  Contoh  pelestarian  Keanekaragaman  Hayati  secara  In
                         situ seperti Suaka margasatwa di penangkaran dan pelestarian terumbu
                         karang di habitatnya
                       (2) Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Ek situ
                          Pelestarian  Keanekaragaman  Hayati  secara  Ek  situ  yaitu  suatu  upaya
                          pelestarian  yang  dilakukan  dengan  memindahkan  ke  tempat  lain  yang
                          lebih  cocok  bagi  perkembangan  kehidupannya.  Contoh  pelestarian
                          Keanekaragaman Hayati secara Ek situ sebagai berikut.
                          a.  Kebun  Raya  dan  Kebun  Koleksi  untuk  menyeleksi  berbagai
                             tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma nuftah.
                          b.  Penangkaran  jalak  bali  di  kebun  binatang  Wonokromo.  Salah  satu
                             cara  untuk  ikut  melestarikan  keanekaragaman  hayati  secara  nyata
                             dan untuk pemenuhan kebutuhan dapur dan tanaman obat maka kita
                             dapat  membuat  kebun  tanaman  obat,  baik  di  sekolah  ataupun  di
                             rumah kita sendiri.



                                                                                                    48
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56