Page 21 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 21

ditetapkan dengan didukung oleh lembaga yang sudah diberi wewenang dalam
                  menjamin mutu diantaranya Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, dari Badan
                  Akreditasi  Nasional  Sekolah  Madrasah  (BAN-SM)  maupun  dari  lembaga
                  independen.
                         Sementara itu, Menurut Antonius (2018) solusi untuk mengatasi masalah
                  kurikulum yang kompleks, di antaranya sebagai berikut.
                  a)  Mengubah  paradigma  dari  pengajaran  yang  berbasis  sistetik-materialistik
                      menjadi  religius.  Solusi  ini  menunjukan  akan  berkurangnya  kemerosotan
                      moral. Dimana tidak akan ada lagisiswa cerdas yang tidak bermoral.
                  b)  Mengubah  konsep  awal  paradigma  kurikulum  menjadi  alur  yang  benar
                      untuk mencapai suatu tujuan yang sebenarnya.
                  c)  Melakukan  pemerataan  pendidikan  melalui  pemerataan  sarana  dan
                      prasarana  ke  sekolahterpencil,  sehingga  tidak  akan  ada  lagi  siswa  di
                      daerah terpencil yang terbelakang pendidikan..
                  d)  Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin
                  e)  Mengadakan studi kasus penelitan di setiap daerah Nusantara, agar dapat
                      melahirkan  pengalaman  dan  dokumentasi  yang  kuat  dan  e!ektif  dalam
                      pengembangan kurikulum

                  2.  Lima Asumsi Programatik Pendidikan
                         Asumsi  programatik  pendidikan  merupakan  asumsi-asumsi  yang
                  dijadikan pedoman dalam mengembangkan program pendidikan sebagai guru.
                  Strategisnya peranan guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dapat
                  dipahami  dari  hakikat  guru  yang  selama  ini  dijadikan  sebagai  asumsi
                  programatik  pendidikan  guru.  Asumsi-asumsi  tersebut  adalah  bahwa  guru
                  merupakan      agen     pembaharuan,       berperan     sebagai    fasilitator   yang
                  memungkinkan  terciptanya  kondisi  yang  baik bagi subyek  didik  untuk  belajar,
                  bertanggung jawab atas terciptanya hasil belajar subyek didik, dituntut menjadi
                  contoh  subyek  didik,  bertanggung  jawab  secara  profesional  meningkatkan
                  kemampuannya dan menjunjung tinggi kode etik profesionalnya (Widya, 2018).
                         Guru  adalah  manusia  yang  berupaya  untuk  meningkatkan  kualitas
                  kepribadian  manusia,  baik  kemampuan  dirinya  maupun  kemampuan  manusia
                  yang  belum dewasa  (siswa). Pada  hakikatnya,  guru  menurut  Raka  Joni  1981
                  dalam Dantes (2017) adalah sebagai berikut.
                  a.  Guru merupakan agen pembaharuan
                  b.  Guru berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
                  c.  Guru sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi
                      subyek didik untuk belajar.
                  d.  Guru bertanggungjawab atas tercapainya hasil belajar subyek didik.
                  e.  Pendidik  tenaga  kependidikan  dituntut  untuk  menjadi  contoh  dalam
                      pengelolaan proses belajar-mengajar bagi calon guru yang menjadi subyek
                      didiknya.
                         Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi pendidikan antara guru
                  dengan siswa. Hakikat pembelajaran dikemukakan oleh Raka Joni 1981 dalam
                  Dantes (2017)) sebagai berikut.
                  a.  Peristiwa  belajar  mengajar  terjadi  apabila  subyek  didik  secara  aktif
                      berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru.






                                                           15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26