Page 25 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 25
lain kecuali kembali kepada prinsip umum yang telah menjadi dasar tingkah
laku dan perbuatan zaman Yunani Kuno dan Abad Pertengahan. Yang
dimaksud dengan ini adalah kepercayaan-kepercayaan aksiomatis mengenai
pengetahuan, realitas, dan nilai dari zaman tersebut.
Perkembangan teori klasik dalam pendidikan antara lain: 1) teori
empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Teori ini berpendapat bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan atau
lingkungan, tidak dari factor turunan orang tuanya. 2) Teori Nativisme yang
dikemukakan oleh Athur Schopenhauer. Teori ini berpendapat bahwa sifat-sifat
manusia tergantung dari bawaan sejak lahir atau bawaan dari orang tuanya. 3)
Teori Konvergensi yang dikemukakan oleh William Stem. Teori ini merupakan
penggabungan dari teori sebelumnya, yaitu penggabungan dari factor turunan
orang tua dan pendidikan. Dengan berjalannya kehidupan manusia yang
semakin dinamis, baik pola pikir, ilmu pengetahuan serta teknologi, aliran
konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang
tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia
b. Teori Pendidikan Modern
Teori pendidikan modern dimulai dengan gerakan yang dikenal dengan
Renaisance. Pendidikan selalu dikaitkan dengan pencerminan suatu zaman
maka dapat dikatakan pendidikan modern dimulai pada zaman Renaissance
serta dasar-dasar berbagai teori modern pendidikan telah diletakkan pada
zaman kuno dan zaman pertengahan, perubahan-perubahan dalam bidang
sosial politik ekonomi dan kebudayaan di Eropa Barat telah terjadi pada abad
XIV dan XV, perubahan-perubahan itu mengkristal kemudian menjadi teori-teori
pendidikan modern. Teori-teori pendidikan modern, sudah dirintis dari
kebangkitan Renaissance yang ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman
peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu
kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang
merindukan pemikiran yang bebas, manusia ingin mencapai kemajuan atas
usaha sendiri tidak didasarkan campur tangan allah (Astawa, 2016).
Beberapa aliran yang mendasari teori pendidikan modern antara lain:
1) Aliran pragmatisme
Menurut aliran ini guru dalam konteks pragmatis bukanlah seorang guru
yang mengetahui apa yang dibutuhkan para subjek didik melainkan guru
adalah pendamping subjek didik dalam pengalaman pendidikan karena
seluruh aktivitas kelas setiap harinya menghadapi dunia yang berubah.
2) Aliran eksistensialisme
Aliran ini bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai
dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. Kierkegaard
pencetus aliran eksistesialisme menyatakan bahwa aliran ini hendak
memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman, dan situasi sejarah
yang dialami, dan tidak mau terikat oleh hal-hal yang sifatnya abstrak serta
spekulatif. Menurutnya segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi,
keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan
untuk mencapai keyakinan hidupnya. Eksistensialisme menghendaki agar
pendidikan selalu melibatkan peserta didik dalam mencari pilihan-pilihan
19