Page 12 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 12
BAB III
KETERAMPILAN BERBICARA
(HAKIKAT, TUJUAN, DAN JENIS)
1. SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu:
a. Mahasiswa menguasai konsep keterampilan berbicara.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan jenis berbicara.
2. URAIAN MATERI
Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak. Perkembangan ini didahului oleh
keterampilan menyimak dan pada saat itu pula keterampilan berbicara
dipelajari. Berbicara sangat erat hubungannya dengan perkembangan kosa
kata yang diperoleh anak. Keterampilan berbicara ini perlu dilatikan kepada
anak sejak dini, supaya anak dapat mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata sehingga mampu mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau isi hati kepada orang lain. Belajar
berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari orang dewasa melalui
percakapan. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemkan pengalaman
dan meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan bahasanya.
Mengingat bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang selalu hidup
berkelompok,mulai dari kelompok kecil, seperti keluarga hingga kelompok
besar seperti organisasi sosial. Dalam kelompok itu mereka bereaksi satu
dengan yang lainnya. Maka dari itu, salah satu aspek yang harus dikuasai
siswa adalah berbicara, karena keterampilan ini dapat menunjang
keterampilan lainnya. Dengan berbicara akan dapat mempersatukan antara
individu yang satu dengan individu lainnya. Dengan berbicara akan
memungkinkan siswa untuk salng brtukan pikiran, saling mengemukakkan
pendapat, mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan, serta
saling menyetujui pendirian atau keyakinan.
a. Pengertian Berbicara
Keterampilan berbahasa lisan atau berbicara merupakan
keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu untuk berpartisipasi dan
berinteraksi dengan orang-orang yang di sekitarnya. Dengan
keterampilan tersebut, seseorang dapat mengekspresikan dirinya sendiri,
menyampaikan pengetahuan, pikiran, atau perasaannya kepada orang
lain, baik dalam situasi formal maupun tidak formal. Berbicara adalah
proses berkomunikasi yang melibatkan pembicara dan lawan bicara.
Sulaksono (1998:27) menyatakan bahwa pada hakikatnya kegiatan
berbicara merupakan komunikasi lisan yang terjadi di antara dua orang
atau lebih dengan menggunakan saluran tertentu.
Menurut Tarigan (2013: 16) “berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan,
dan perasaan”. Tarigan juga mengatakan bahwa berbicara merupakan
suatu sistem atau tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang
7