Page 17 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 17

BAB IV
                                           KETERAMPILAN BERBICARA
                               (FAKTOR KEBAHASAAN DAN NONKEBAHASAAN)



                 1.  SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
                     Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu:
                     a.  menganalisis faktor kebahasaan yang mendukung keefektifan berbicara
                     b.  menganalisis faktor nonkebahasaan sebagai pendukung keekfetifan
                         berbicara


                 2.  URAIAN MATERI
                             Berbicara merupakan suatu proses penyampaian pesan/informasi dari
                     seseorang sebagai pembicara kepada orang lain sebagai lawan bicara melalui
                     media  tertentu.    Menurut  Haryadi  (1997:5)  berbicara  itu  pada  hakikatnya
                     adalah  proses  komunikasi  antara  seorang  pembicara  dengan  orang  lain
                     sebagai lawan bicara.
                             Jadi,  berdasarkan  proses  komunikasi,  ada  dua  belah  yang  terlibat
                     dalam kegiatan berbicara. Kedua belah pihak (komunikan dan komunikator)
                     yang terlibat dalam kegiatan berbicara memanfaatkan faktor fisik, psikologis,
                     neurologis, sematik, dan linguistik. Faktor fisik yakni alat ucap yang memiliki
                     oleh  pemakai  bahasa  dimanfaatkan  untuk  menghasilkan  bunyi  bahasa.  Di
                     samping  itu,  kepala,  tangan,  atau ekspresi wajah  pun  dimanfaatkan  dalam
                     berbicara,  yang  dapat  membantu  lawan  bicara  untuk  memahami  isi
                     pembicaraan. Emosi yang tidak terkendali akan memengaruhi kualitas suara
                     yang dihasilkan oleh alat ucap, keruntutan pembicaraan, serta ekspresi wajah.
                     Faktor  neurologis  yakni  jaringan  saraf  yang  menghubungkan  otak  kecil
                     dengan  mulut,  telinga,  dan  organ  tubuh  lainnya  yang  ikut  memengaruhi
                     kegiatan berbicara. Faktor semantik yakni yang berkaitan dengan makna yang
                     terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami oleh kedua belah
                     pihak. Faktor linguistik yakni hal-hal yang menyangkut pelafalan, pilihan kata,
                     bentuk kata, atau struktur kalimat yang sesuai dengan konteks, lingkungan,
                     serta kaidah yang berlaku.
                             Kegiatan  berbicara  tidak  hanya  berupa  kegiatan  menyampaikan
                     pikiran, perasaan, atau pendapat seseorang kepada orang lain. Berbicara juga
                     merupakan kegiatan yang diupayakan adanya pemahaman dari kedua belah
                     pihak (pembicara dan lawan bicara) terhadap bahan pembicaraan. Untuk itu,
                     diperlukan terjadinya pembicaraan yang bermakam dan efektif. Pembicraan
                     dapat berlangsung secara efektif apalagi pembicara memerhatikan beberapa
                     faktor  sebagai  pendukung  bembicara.  Faktor-faktor  yang  dimaksud  adalah
                     sebagai berikut.










                                                                                                     12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22