Page 50 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 50
BAB X
APRESIASI SASTRA RESEPTIF
1. SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan:
a. Mahassiswa dapat menguasai konsep apresiasi reseptif.
b. Mahasiswa mampu menganalisis pendekatan apresiasi sastra reseptif.
2. URAIAN MATERI
a. Pengertian Apresiasi Reseptif
Apresiasi sastra secara reseptif secara umum dapat diartikan
sebagai penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya
sastra yang berbentuk puisi maupun prosa yang dapat dilakukan
dengan cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan
pementasan drama. Apresiasi sastra secara reseptif ini menekankan
pada penikmatan terhadap suatu karya sastra.
Apresiasi sastra, secara reseptif dapat terjadi ketika penikmat
sastra, intensif dalam membaca, mendengarkan, dan menyaksikan
suatu pementasan sastra. Dalam apresiasi tersebut, karya sastra
yang dijadikan sebagai sasaran apresiasi reseptif umumnya dalam
bentuk prosa, puisi, dan drama. Karya sastra berbentuk prosa,
seperti dongeng, cerpen, novel, roman dapat dinikmati dengan cara
membaca buku atau dengan cara menyimak tatkala karya itu
diperdengarkan atau dibaca orang lain. Akan tetapi, puisi sebagai
performance arts pada umumnya tidak bisa dinikmati dengan baik
tanpa dibaca dengan suara nyaring. Hanya yang dapat dinikmati
oleh orang per orang dengan membaca dalam hati. Nilai keindahan
puisi, khususnya rima dan ritma baru bisa dinikmati apabila
disuarakan. Sementara itu, karya sastra berbentuk drama baru dapat
dinikmati secara baik dan total apabila dipentaskan. Melalui
pementasan yang melibatkan semua aspek pendukungnya seperti
blocking, kostum, musik, lighting, dialog, dan karakter pelaku,
memungkinkan suatu drama dapat disajikan dan dapat dinikmati
secara utuh.
b. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Apresiasi Reseptif
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam
mengapresiasi sastra secara reseptif, diantaranya sebagai berikut.
1) Pendekatan Emotif
Sebelum kita bahas pengertian pendekatan emotif, perlu
kita mengajukan beberapa pertanyaan. Apakah Saudara merasa
senang pada saat membaca puisi atau membaca karya sastra
lainnya? Kalau ya, bagaimana bentuk keindahan yang Saudara
rasakan itu? Tentu kita berharap bahwa Saudara merasa senang
saat membaca atau mendengarkan pembacaan puisi/karya
45