Page 52 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 52

Namun  demikian,  penerapan  pendekatan  analitis  dalam
                             pembelajaran sastra di SD tidaklah berarti harus selengkap seperti
                             yang  dipaparkan  di  atas.  Telah  memadai,  jika  telah  dapat
                             mengungkapkan unsur-unsur yang membangun karya sastra yang
                             dibaca, dan dapat menujukkan hubungan antarunsur yang saling
                             mendukung/saling  bertentangan,  serta  mampu  memaparkan
                             pesan-pesan yang dapat memperkaya pengalaman rokhaniah.
                                   Yang  mana  unsur-unsur  yang  membangun  karya  sastra
                             prosa  tersebut  dan  bagaiaman  esensi  unsur  tersebut?
                             Aminuddin  (2004)    mengemukakan  bahwa  unsur  dalam  prosa
                             atau  cerita  fiksi  adalah  tema,  latar,  alur,  penokohan,  dan  titik
                             pandang,  dan  gaya.  Keenam  unsur  itulah  yang  dimanfaatkan
                             oleh  pengarang  untuk  membangun  suatu  cerita  yang
                             menyenangkan dan bermakna.
                             a)  Tema cerita
                                        Sebagai  langkah  awal  yang  harus  ditempuh  oleh
                                  pengarang  dalam  menciptakan  sebuah  karya  sastra  prosa
                                  adalah menentukan tema. Hal ini karena tema oleh Sumardjo
                                  (1984:57)  adalah  pokok  pembicaraan  dalam  sebuah  cerita”.
                                  Tentu saja pokok pembicaraan artau ide tersebut melandasi
                                  lahirnya karya sastra mulai dari awal sampai akhir.
                                        Apabila  kita  memperhatikan  dengan  cermat,  dalam
                                  sebuah  karya  sastra  prosa,  maka  akan  nampak  pada  kita
                                  dengan jelas bahwa tema tersebut akan terasa dan mewarnai
                                  karya  sastra  tersebut  dari  halaman  awal  hingga  akhir.
                                  Dengan demikian, tema cerita dapat dikatakan bahwa tema
                                  adalah permasalahan yang merupakan titik tolak pengarang
                                  dalam  menyusun           cerita  dan  sekaligus  merupakan
                                  permasalahan  yang  ingin  dipecahkan  pengarang  dalam
                                  karyanya.

                             b)  Alur Cerita (Plot)
                                        Apa  sesungguhnya  yang  dimaksud  dengan  plot  atau
                                  alur cerita. Untuk memperoleh jawaban pertanyaan tersebut ,
                                  mari  kita  cermati  berbagai  definisi  plot  yang  dipaparkan
                                  Tirtawirya (1995:79) dalam bukunya Apresiasi Puisi dan Prosa
                                  sebagai berikut.
                                  Rene  Wellek  mengatakan  bahwa  plot  adalah  struktur
                                  penceritaan.  Sedangkan  Hudson  mengatakan  bahwa  plot
                                  adalah rangkaian kejadian dan perbuatan, rangkaian hal-hal
                                  yang  diderita  oleh  pelaku-pelaku  sepanjang  roman/nover
                                  berasangkutan.      Dan     akhirnya     Oemarjati      mengambil
                                  kesimpulan bahwa plot adalah struktur penyusunan kejadian-
                                  kejadian dalam cerita tapi disusun secara logis.”
                                        Berdasarkan kutipan tersebut dapatlah kita menyatakan
                                  bahwa  plot  merupakan  cara  pengarang  menjalin  kejadian-
                                  kejadian secara berentetan dengan memperhatikan hukum
                                  sebab  akibat  sehingga  membentuk  suatu  kesatuan  cerita





                                                                                                     47
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57