Page 57 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 57

BAB XI
                                         APRESIASI SASTRA PRODUKTIF


                 1.  SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
                     Setelah mempelajari modul ini, diharapkan:
                     a. Mahassiswa dapat menguasai konsep apresiasi produktif.
                     b. Mahasiswa mampu menganalisis pendekatan apresiasi sastra produktif.


                 2.  URAIAN MATERI
                      a.  Pengertian Apresiasi Produktif
                               Apresiasi  produktif  adalah  apresiasi  karya  sastra  yang
                         menekankan  pada  proses  kreatif  dan  penciptaan.  Apresiasi  sastra
                         secara produktif  tidak mungkin terwujud tanpa diberikan pengajaran
                         menulis, khususnya menulis kreatif di sekolah-sekolah. Menulis kreatif
                         memberikan  kesempatan  untuk  melatih dirinya  mengemukakan  ide
                         imajinasinya dalam bentuk karya sastra, baik prosa, puisi, maupun
                         drama.  Bimbingan  penulisan  kreatif  akan  memberikan  sumbangan
                         terhadap  pemekaran  dan  pengayaan  khasanah  sastra  Indonesia.
                         Menulis  kretif  merupakan  kegiatan  penulisan  yang  memanfaatkan
                         kemampuan berfikir kritis dengan imajinsi, dan kekuatan fantasi untuk
                         mendukung fakta
                               Untuk  mewujudkan  pembelajaran  apresiasi  sastra  secara
                         produktif  di  dalam  kelas,  maka  guru  dapat  melakukan  berbagai
                         macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan di kelas
                         adalah  melalui  mendiskusikan  tanggapan  atas  suatu  karya  sastra,
                         menyusun tanggapan atas hasil apresiasi sastra secara tertulis, atau
                         menyiapkan pemahaman hasil apresiasi sastra di majalah dinding.

                      b.  Jenis-Jenis Apresiasi Produktif
                         1)  Pendekatan Parafrastis
                                   Parafrase  merupakan  salah  keterampilan  yang  dapat
                             meningkatkan  apresiasi  sastra  siswa.  Melalui  parafrase,  siswa
                             berlatih mengubah bentuk karya sastra tertentu menjadi bentuk
                             karya  sastra  yang  lain  tanpa  mengubah  tema  atau  gagasan
                             pokoknya,  misalnya  prosa  menjadi  puisi,  puisi  menjadi  prosa  ,
                             prosa  menjadi  drama  atau  seba-liknya.  Dengan  melalui
                             pengubahan bentuk tersebut, siswa dapat semakin memahami isi
                             karya  sastra  tersebut.  Aminuddin  (2004)  menjelaskan  bahwa
                             parafrase adalah strategi pemahaman makna suatu bentuk karya
                             sastra  dengan  cara  mengungkapkan  kembali  karya  pengarang
                             tertentu dengan menggu-nakan kata-kata yang berbeda dengan
                             kata-kata yang digunakan pengarang.
                                   Mengapa  pendekatan  parafrastis  perlu  dipahami  dan
                             dialami oleh siswa? Sebagaimana yang Saudara ketahui bahwa
                             para pengarang sering menggunakan kata yang konotatif, kias,
                             elipsis  atau  menghilangkan  sebagian  unsur,  dan  kurang





                                                                                                     52
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62