Page 58 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 58

menaati  tatabahasa  karena  adanya  hak  licentia  poetica
                             pengarang Kesemuanya itu dapat menyulitkan pembaca untuk
                             memahami  karya  sastra  tertentu.  Melalui  parafrase, pembaca
                             dapat semakin memahami karya sastra tertentu.
                                   Di  samping  itu,  Aminuddin  (2004)  mengemukakan  bahwa
                             pendekatan  parafrastis  pada  dasarnya  beranjak  dari  prinsip
                             bahwa  (a)  pengubahan  bentuk  karya  sastra  tententu  ke  dalam
                             bentuk  sastra  yang  lain  (puisi  ke  prosa  atau  sebaliknya)  akan
                             semakin  meningkatkan  keluasan  dan  ketajaman  pemahaman
                             pembaca  yang  bersangkutan  (b)  gagasan  tertentu  dapat
                             dikemukakan  dalam  bentuk  yang  berbeda,  misalnya  puisi  ke
                             prosa, (c) simbol yang konotatif (mengandung ketaksaan makna
                             atau abstrak) dapat diganti dengan kata yang lebih konkret dan
                             mudah dipahami, (d) pengungkapan yang eliptis dapat ditambah
                             sehingga semakin lengkap dan mudah dimengerti.
                                    Antara       (1985)      mengemukakan          bahwa        teknik
                             memparafrasekan  puisi  menjadi  prosa  dapat  dilakukan  dengan
                             berbagai cara, yakni sebagai berikut.
                              a)  Teknik larik yakni perubahan bentuk puisi ke dalam bentuk
                                  prosa dengan mendasarkan kepada kalimat demi kalimat
                                  yang terdapat dalam puisi tersebut.
                              b)  Teknik  bait  yakni  perubahan  bentuk  puisi  menjadi  prosa
                                  didasarkan kepada susunan bait demi bait yang menyusun
                                  puisi yang diparafrasekan.
                              c)  Teknik global yakni perubahan bentuk puisi menjadi prosa
                                  yang  didasarkan  kepada  keseluruhan  unsur  yang
                                  membentuk puisi itu. Makna yang tercermin dalam puisi itu
                                  dituangkan ke dalam bentuk prosa.

                         2)  Pendekatan Analitis
                                   Pendekatan       analitis   merupakan        pendekatan      yang
                             mengarahkan pembaca untuk memahami unsur-unsur instrinsik
                             yang  menangun  suatu  karya  sastra  tertentu  dan  hubungan
                             antarunsur yang satu dengan lainnya sebagai suatu kesatuan
                             yang utuh (Aminuddin, 2004). Diharapkan dengan pemahaman
                             tersebut  pembaca  menulis  karya  sastra  tertntu  dengan  baik.
                             Untuk itu, sebelum siswa ditugasi menulis puisi misalnya lebih
                             dahulu dibelajarkan tentang unsur-unsur instrinsik puisi.
                                   Menurut I.A Richard (dalam Situmorang,1980) ada dua hal
                             pokok  yang  membangun  puisi,  yaitu  hakikat  puisi  dan  metode
                             puisi. Hakikat puisi meliputi tema, rasa, nada, dan amanat, sedang
                             metode puisi meliputi diksi, gaya bahasa, kata konkret, imagery,
                             ritme  dan  rima.  Hubungan  keduanya  erat,  oleh  Tarigan  (1989)
                             seperti  hubungan  jiwa  dan  tubuh.sehingga  hakikat  puisi  dapat
                             disebut sebagai unsur  batiniah dan metode puisi dapat disebut
                             sebagai unsur lahiriah puisi.

                             a) Unsur lahiriah (metode puisi)





                                                                                                     53
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63