Page 53 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 53
yang yang utuh dan padu. Artinya peristiwa terdahulu
menjadi sebab munculnya peristiwa kemudian dan peristiwa
yang muncul kemudian merupakan akibat peristiwa
terdahulu
Plot dilihat dari segi sifatnya terbagi atas plot rapat dan
plot longgar. Plot rapat adalah plot yang seluruh peristiwa
yang ditampilkan setiap pelaku hanya berpusat pada satu
alur, misalnya. Sedang plot longgar adalah plot yang setiap
pelakunya mempunyai alur peristiwa tersendiri; di dalamnya
ada beberapa alur cerita seperti dalam Kisah Mahabrata.
Dilihat dari segi bentuknya, plot terdiri atas beberapa macam
seperti plot/alur maju, mundur dan alur maju mundur. Alur
mundur (flashback) yang dimulai menceritakan peristiwa
bagian akhir lalu kembali menceritakan bagian awal dan
bagian tengah tenagah. sedangkan alur maju (kronologis)
adalah alur cerita yang menceritakan peristiwa berdasarkan
urutan waktu kejadiannya dari awal, tengah, lalu menuju ke
bagian akhir kejadian cerita. Adapun alur campuran atau
maju mundur adalah alur yang menceritakan sesuatu ketika
berada pada kejadian, di tengah cerita kembali lagi
menceritakan peristiwa pada awal cerita, misalnya saat
sekolah di SMU dia bercerita ketika di masih di SD kelas 4.
Plot atau rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita
menurut Aminuddin (2004) bahwa alur cerita dapat
dikelompokkan atas lima tahapan: (1) eksposis pengenalan
masalah dengan memperkenalkan konflik pada bagi-an awal
cerita., (2) komplikasi, yakni pelaku menghadapi masalah
tertentu yang berupaya untuk dipecahkan pada bagian tengah
cerita, (3) klimaks, yakni konfliks memuncak yang diharapkan
dapat terselesaikan pada menjelang bagian-bagian akhir
cerita, (4) denoument masalah yang terdapat pada bagian
akhir cerita.
.
c) Penokohan (character)
Penokohan merupakan pelaku yang dapat berbentuk
manusia atau binatang yang terlibat dalam rangkaian peristiwa
cerita. Pelaku dan sifat-sifatnya merupakan unsur yang penting
karena merupakan ciri utama sebuah cerita dan pengalaman
penulis dikreasikan kepada pembaca terpusat pada pelaku dan
sifatnya. Pengarang mengembangkan karakter dalam cerita
melalui keadaan pelaku, (penampilan), prilaku yang
ditampilkan (lakuan), dari apa yang diucapkan (dialog), dari
apa yang dipikirkan (monolog).
Secara umum, pelaku dapat dikelompokkan atas pelaku
utama dan pelaku tambahan. Pelaku utama adalah pelaku
yang paling menonjol perannya, terlibat secara penuh dari awal
hingga akhir peristiwa dalam cerita. Sedang pelaku tambahan
adalah pelaku yang hanya muncul pada peristiwa tertentu.
48