Page 51 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 51

BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF



                      c.  Variabel Extraneous


                            Seandainya peneliti ingin menemukan hubungan dua variabel yang bebas dari

                      berbagai variabel dalam penelitian yang akan dilakukannya, maka langkah pertama

                      yang perlu diperhatikan secara konseptual adalah apakah hubungan kedua aspek

                      yang diteliti itu simetris atau asimetris. Seandainya hubungan itu dianggap asimetris,

                      beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebagai berikut.

                      1.  Benarkah variabel A mempengaruh variabel B?

                      2.  Betulkah variabel A  merupakan variabel bebas yang memengaruhi variabel B

                            yang merupakan variabel terikat?

                      3.  Tidakkah penafsiran salah arah?

                      4.  Betulkan ada mata rantai yang melekat, yang menjadi sifat antara variabel bebas

                            dan variabel terikat?

                      5.  Tidakkah hubungan itu lancung atau kebetulan saja?

                            Beberapa  pertanyaan  di  atas  dimaksudkan  untuk  memudahkan  para  peneliti

                      memahami bahwa masih ada variabel lain di luar variabel bebas, dan variabel mo-

                      derator yang mungkin memengaruhi variabel terikat. Variabel itu disebut dengan

                      variabel extraneous.


                      Contoh:


                            Goldhamer  dan  Marshall  (Rosenberg  1969)  menguji  hipotesis  yang  berbunyi:  “Laju

                            psikosis telah meningkat di abad akhir ini.” Dalam kenyataannya, memang menunjuk-
                            kan kenaikan yang mengesankan. Juga tidak sulit untuk menunjukkan beberapa kondisi
                            yang menyebabkan kehancuran mental seperti meningkatnya mobilitas cita-cita yang

                            kadang-kadang menyebabkan frustrasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota, han-

                            curnya kekuatan yang menopang kestabilan, meningkatnya kompetisi ekonomi di kota,
                            hancurnya keluarga karena perceraian dan sebagainya.


                            Seluruh faktor itu menyebabkan (dasar teoretis untuk menerangkan) kenaikan

                      laju psikosis. Goldhamer dan Marshall juga mencatat laju “perumahsakitan” bagi

                      psikosis meningkat antara 1845-1945, tetapi ia lupa memperhatikan faktor usia.

                      Kalau ditinjau dari penderita psikosis pada setiap kategori umur (dengan penge-

                      cualian usia >50), sebenarnya tidak ada perubahan dalam kurun waktu yang pan-
                      jang. Hubungan secara nyata yang dikemukakan pada permulaan bersifat palsu, lan-
         a
          k
         a
          t           cung ( spurious) dan tidak melekat. Hal itu terjadi karena kesalahan arah hubungan,
         s
         u
         p            sebagai akibat kegagalan memperhitungkan adanya variabel extraneous. Variabel ini
         a
          i
         s
         e            pada hakikatnya merupakan variabel di luar variabel yang diteliti dan memengaruhi
         n
         o
          d           variabel terikat. Karena itu variabel extraneous juga merupakan variabel bebas yang
         n
          i
          /
         m            tidak dikontrol.
         o
         c
       .
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56