Page 9 - PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
P. 9
Praktikum Farmakologi 2 - 2021
Minuman hewan uji harus diberikan setelah direbus dengan volume pemberian
secukupnya sesuai dengan jenis hewan uji. Wadah air minum sebaiknya dicuci atau diganti paling
tidak 3 hari sekali.
Selain beberapa hal diatas, perlu diperhatikan bahwa pemeliharaan hewan uji harus
dikerjakan dengan “penuh kasih sayang”. Labih lanjut untuk mengurangi variasi biologis,
binatang harus dipuasakan semalam sebelum percobaan dimulai. Pada periode tersebut hewan
hanya diperbolehkan minum air ad libitum.
Tabel.II.1.faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi hewan uji
Aspek Faktor Jenis
Genotipe Status fisiologi Umur, kematangan, daur estrus, bunting, laktasi
lingkungan Musim, suhu, kelembaban, tekanan barometrik, kandungan udara,
sirkulasi udara, muatan listrik, intensitas cahaya, spektrum cahaya,
daur cahaya.
Makanan : komposisi, kuantitas, cara pemberian.
Minuman : mutu air, kuantitas air, cara pemberian.
Kandang : ukuran, bahan, bentuk.
Alas : sumber, kuantitas, kekerapan penggantian.
Penanganan : kontak fisik, kegaduhan, mutu personel.
Kesehatan Difesiensi, kekebalan spontan dan buatan.
Fenotipe Praperlakuan Pemindahan, pengelompokan ulang, adaptasi, recovery
Dramatipe Prauji
Uji sebenarnya
* Hurni, H.1970. The Provision of Laboratory Animals. In Paget, G.E. (Ed.). Methods in Toxicology. Blackwell-
SP:Oxford
II.4. PENANGANAN HEWAN UJI
Dimaksud dengan penanganan hewan uji adalah tata cara memperlakukan hewan uji, baik
selama masa pemeliharaan maupun selama masa uji berlangsung. Dalam hal ini, terlibat berbagai
macam teknik, yakni pengambilan hewan dari kandang, pemegangan, penandaan, pemberian
senyawa, pengorbanan dan pengambilan cuplikan hayati.
Berhubung untuk keperluan uji toksikologi, hewan uji yang paling banyak digunakan ialah
mencit dan tikus, maka para mahasiswa akan diperkenalkan pada tata cara penanganan hewan uji
tersebut.
II.4.1. Mencit
Pengambilan mencit dari kandang harus dilakukan dengan hati-hati, karena mencit
merupakan hewan yang selalu berusaha untuk menggigit dan mapu meloncat sampai beberapa
meter, bila tersentuh. Karena itu, pertama kali bukalah kandang dengan hati-hati. Jangan
membuka penutup kandang sepenuhnya, melainkan cukup untuk masuk tangan saja. Berikutnya,
angkat mencit dengan cara memegang ekot mencit (3 – 4 cm dari ujung), gambar II.1.A. Dengan
cara demikian, mencit dapat dipindahkan ke tempat lain. Selain itu, dengan tetap dipegang pada
ekornya, bila perlu mencit dapat diletakkan pada telapak tangan (Gambar II.1.B), guna
pengamatan atau pemeriksaan lebih jauh.
Program Studi Farmasi 9
Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat