Page 44 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 44

Buku Panduan Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air



             teknis” disini adalah dinas daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota di bidang
             lingkungan hidup yang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang
             menjadi kewenangan daerah terkait. Sebagai unsur pelaksana, “pejabat/instansi
             teknis” tersebut memiliki kewenangan untuk membantu Pemerintah terkait dalam
             melaksanakan urusan pemerintahan. Untuk itu, kewenangan yang melekat pada
             pejabat/instansi teknis tersebut adalah kewenangan dari pejabat struktural yang
             memberikan delegasi dengan mengacu pada pembagian urusan Pemerintahan
             sebagaimana diatur dalam lampiran UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
             Daerah beserta peraturan pelaksananya.
          2.   Menteri,  Gubernur,  atau  Bupati/Walikota  menetapkan  pejabat pengawas
             lingkungan hidup (PPLH) yang merupakan pejabat fungsional dalam melaksanakan
             pengawasan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (3) UU No. 32 Tahun
             2009.  Adapun sebagai pejabat fungsional, PPLH diberikan tugas, tanggung
             jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
             melaksanakan kegiatan pengawasan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
             perundang-undangan. Wewenang yang dimiliki oleh PPLH tersebut diatur dalam
             Pasal 74 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009.
          Pada dasarnya, terdapat beberapa keunggulan  yang dimiliki oleh PPLH dalam
          melakukan  pengawasan  dibandingkan dengan pengawasan  yang  dilakukan  oleh
          pejabat atau instansi teknis terkait, yakni:

             a.   terdapat standar-standar kompetensi  yang perlu dimiliki oleh PPLH,  yang
                 mencakup kompetensi manajerial dan kompetensi teknis (lihat Peraturan
                 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.4/MenLHK/Setjen/
                 Kum.1/1/2017 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Jabatan Pengawas
                 Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Adanya kompetensi
                 ini, terutama kompetensi teknis, tentu merupakan hal yang penting karena
                 terdapat beberapa tindakan yang lebih optimal hasilnya apabila dilakukan
                 oleh orang-orang  yang memiliki kompetensi teknis, seperti pengambilan
                 sampel;
             b.   terdapat kewenangan khas  yang dimiliki oleh PPLH dalam menghadapi
                 adanya pelanggaran, yakni kewenangan untuk menghentikan pelanggaran
                 tertentu.  Adapun penghentian pelanggaran tertentu ini dapat berupa
                 penyegelan. Salah satu contohnya adalah ketika ditemukan bypass air limbah
                 (air limbah  yang dibuang langsung ke media lingkungan tanpa dilakukan
                 pengolahan air limbah/tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang
                 dibuang ke badan air sungai. Menghadapi hal ini, PPLH  wajib melakukan
                 penghentian pelanggaran tersebut (penyegelan) dan disaksikan oleh saksi
                 dari pihak perusahaan.


          28  Indonesian Center For Environmental Law
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49