Page 43 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 43

Pengawasan dalam Konteks Pencemaran Air



          oleh masing-masing instansi.

          Selain koordinasi tersebut, Rapermen pengawasan memungkinkan adanya kemitraan
          antara  pemerintah  dengan  masyarakat  untuk  melakukan  joint  monitoring.  Adapun
          kegiatan joint monitoring ini diperlukan untuk memperkuat pelaksanaan pengawasan.



          III.2. Siapa Yang Berwenang Melakukan Pengawasan
             III.2.1. Kewenangan Melakukan Pengawasan

          Seperti yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa kewenangan untuk
          melakukan pengawasan terhadap penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan yang
          tertera  pada  izin  melekat  kepada  pejabat  yang memberikan izin tersebut.  Hal  ini
          sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009. Adapun izin yang
          dimaksud dalam UU No. 32  Tahun 2009 tersebut adalah Izin Lingkungan. Khusus
          untuk pengendalian pencemaran air, pengawasan juga diwajibkan terhadap  izin
          pembuangan limbah cair, izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah, dan
          izin reinjeksi ke dalam formasi sebagai bagian dari izin pengelolaan dan perlindungan
          lingkungan hidup.  Terkait dengan izin pembuangan limbah cair, kewenangan
          melakukan pengawasan ini secara tegas telah dijelaskan dalam Pasal 44 PP No. 82
          Tahun 2001 bahwa hal itu adalah kewenangan Bupati/Walikota.

          Adapun terkait dengan izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah dan izin
          reinjeksi ke formasi, tidak secara eksplisit diatur dalam peraturan perundang-undangan
          terkait mekanisme pengawasannya. Namun, apabila melihat dari Pasal 48 PP No. 27
          Tahun 2012, dijelaskan bahwa Izin Lingkungan perlu untuk mencantumkan jumlah dan
          jenis izin PPLH dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pelaku usaha
          tersebut wajib memiliki izin PPLH. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa pasal ini
          memandatkan adanya izin PPLH yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
          Izin Lingkungan. Oleh karena itu, seluruh izin PPLH, termasuk izin pemanfaatan air
          limbah untuk aplikasi tanah dan izin reinjeksi ke formasi, merupakan hal yang harus
          diawasi juga.

          Dalam melakukan pengawasan ini terdapat dua tindakan  yang perlu atau dapat
          diambil oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota:
          1.   Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota dapat mendelegasikan kewenangannya
             kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan
             dan pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat
             (2) UU No. 32  Tahun 2009.  Adapun  yang dimaksud dengan “pejabat/instansi


                                                                 www.icel.or.id  27
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48