Page 62 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 62

Buku Panduan Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air



             III.5.1. Proper

          Proper  yang berlaku saat ini merupakan pengejawantahan dari amanat UU No. 32
          Tahun 2009 kepada pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) untuk melakukan
          pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
          terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan.
           Sebelumnya, peraturan menteri yang mengatur Proper merujuk pada Pasal 43 ayat (3)
          huruf h UU No. 32 Tahun 2009. Dengan demikian, menurut aturan sebelumnya, lebih
          jelas bahwa Proper merupakan sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan
          dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun saat ini, peraturan yang berlaku terkait
          dengan Proper adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3  Tahun 2014
          tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan
          Lingkungan Hidup. Saat ini yang menjadi dasar pengaturan Proper adalah Pasal 63
          ayat (1) huruf o, Pasal 63 ayat (2) huruf i, Pasal 63 ayat (3) huruf i, dan Pasal 64 UU No.
          32 Tahun 2009 terkait dengan kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
          untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

          Adapun implikasi dari perubahan dasar hukum ini adalah adanya mispersepsi terhadap
          kedudukan Proper ini sendiri. Sebagian besar Pemerintah Daerah menganggap
          bahwa Proper dapat menggantikan mekanisme pengawasan yang menjadi kewajiban
          setiap Pemerintah Daerah. Untuk itu, perlu digarisbawahi bahwa meskipun sekarang
          dikategorikan  dalam  pembinaan  dan  pengawasan,  Proper  tidak  dapat  disamakan
          dengan pengawasan yang diatur dalam bab tersendiri dalam UU No. 32 Tahun 2009
          (BAB  XII PENGAWASAN DAN SANKSI  ADMINISTRATIF, Pasal 71-83). Benar bahwa
          Proper mengandung aspek pengawasan di dalamnya, namun Proper dalam hal ini
          tidak menggugurkan kewajiban Pemerintah Daerah untuk melaksanakan kewajibannya
          dalam melakukan pengawasan untuk pelaku usaha dan/atau kegiatan sesuai
          kewenangannya. Perlu diperhatikan juga bahwa ketika Pemerintah Daerah melakukan

          Pelaksana Proper adalah Menteri atau Gubernur dalam hal
          mendapat pelimpahan kewenangan oleh Menteri. Akan tetapi
          sebagian besar izin usaha ataupun izin lingkungan diterbitkan
          oleh Bupati/Walikota. Pelaksanaan Proper tidak menggugurkan
          kewajiban penerbit izin untuk melakukan pengawasan dan
          penegakan hukum, bahkan terhadap usaha/kegiatan yang menjadi
          peserta Proper. Adanya Proper bisa membantu penerbit izin
          melakukan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang menjadi
          peserta Proper. Untuk mempermudah pengawasan, PPLH akan
          menjadi anggota dari Tim Teknis Proper. Namun sekalipun begitu,
          koordinasi juga tetap diperlukan, khususnya apabila diperlukan
          pengenaan sanksi dalam hal tindak lanjut hasil Proper.


          46  Indonesian Center For Environmental Law
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67