Page 63 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 63

Pengawasan dalam Konteks Pencemaran Air



          pengawasan pasca dilaksanakannya Proper, dan menemukan pelanggaran terhadap
          pelaku usaha dan/atau kegiatan maka Pemerintah Daerah harus berkoordinasi terlebih
          dahulu kepada Pemerintah Pusat apakah terhadap pelaku usaha dan/atau kegiatan
          tersebut telah dijatuhkan sanksi administrasi melalui Proper. Jika sudah, Pemerintah
          Daerah harus melakukan pengecekan apakah sanksi administrasi tersebut telah
          dilaksanakan atau perlu dilakukan eskalasi sanksi.
          Terkait dengan penetapan peserta Proper, Berdasarkan Pasal 3 Permen LH No. 3 Tahun
          2014, pelaksanaan Proper dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal
          atau UKL-UPL yang : a) hasil produknya untuk tujuan ekspor; b) terdapat dalam bursa ;
          c) menjadi perhatian masyarakat, baik dalam lingkup regional maupun nasional ; dan/
          atau  d)  skala  kegiatan  signifikan  untuk  menimbulkan  dampak  terhadap  lingkungan
          hidup. Selain itu, terdapat pengecualian bahwa untuk usaha dan/atau kegiatan yang
          sedang melaksanakan audit lingkungan hidup  yang diwajibkan sesuai peraturan
          perundang-undangan dan/atau sedang dalam proses penegakan hukum, tidak dipilih
          dan tidak ditetapkan sebagai peserta Proper sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
          tersebut (lihat Pasal 8 Permen LH No. 3 Tahun 2014). Lebih jauh, Pemerintah Provinsi
          ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyampaikan usulan usaha dan/atau
          kegiatan di wilayahnya sebagai peserta Proper dengan mengacu pada kriteria Proper.

          Mengingat Proper ini merupakan satu bentuk pengawasan sekaligus pembinaan,
          maka pada dasarnya Proper ini sifatnya sukarela dan tidak wajib. Adapun pengawasan
          yang sifatnya wajib tetap adalah pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat
          dan Pemerintah Daerah. Lebih jauh, terhadap peserta yang sudah terdaftar sebagai
          peserta Proper wajib dilakukan pengawasan dan tidak dapat mundur. Namun, untuk
          pelaku usaha dan/atau kegiatan yang sudah merasa siap dapat mengajukan diri secara
          sukarela untuk menjadi peserta Proper. Termasuk pula untuk usaha dan/atau kegiatan
          yang tidak memenuhi kriteria peserta Proper sebagaimana disebutkan sebelumnya,
          tetapi ingin turut serta menjadi peserta Proper, dapat menyampaikan keinginannya
          secara tertulis kepada sekretariat Proper.

          Terkait dengan penegakan hukum lingkungan terhadap peserta Proper, pada
          dasarnya Menteri memiliki kewenangan penegakan hukum lingkungan terhadap
          pelaku usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan kategori “Hitam” dan juga dua
          kali mendapatkan kategori “Merah” (lihat Pasal 17 Permen LH No. 3 Tahun 2014). Tabel
          ini akan memandu bagaimana mendayagunakan Proper sebagai pelengkap atau
          penguat upaya penegakan hukum, khususnya penegakan hukum administrasi.








                                                                 www.icel.or.id  47
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68