Page 58 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 58

Buku Panduan Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air



               Pasal 31 (b) No. PP No. 82 Tahun 2001 : Mengendalikan pencemaran air pada
                 sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4).
               Pasal 42 PP No. 82 Tahun 2001: Larangan membuang limbah padat dan/atau
                 gas ke dalam air dan/atau sumber air.
               Pasal 7 PermenLH No. 13 Tahun 2007: Setiap usaha dan/atau kegiatan hulu
                 minyak dan gas serta panas bumi dilarang melakukan injeksi air limbah ke
                 dalam akuifer sumber air minum bawah tanah.

          III.4. Model Pengawasan

          Model pengawasan dibedakan menjadi pengawasan berkala dan pengawasan
          insidental. Disamping itu, dalam melakukan pengawasan berkala maupun pengawasan
          insidental terdapat metode yang digunakan untuk melakukan pengawasan tersebut,
          yakni secara langsung maupun secara tidak langsung.
             III.4.1. Pengawasan Berkala

          Berdasarkan Rapermen Pengawasan, Pengawasan berkala adalah pengawasan yang
          dilakukan dilakukan secara rutin dan terencana berdasarkan Izin Lingkungan hidup
          yang diterbitkan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota. Adapun pengawasan
          secara  berkala ini  wajib dilakukan oleh masing-masing penerbit  izin  sekurang-
          kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

          Pengawasan berkala dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung.
          Pengawasan langsung adalah pengawasan  yang dilakukan dengan mendatangi
          lokasi usaha dan/atau kegiatan. Sementara itu, pengawasan tidak langsung adalah
          pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi lokasi usaha dan/atau kegiatan.
          Berkaitan dengan pengawasan tidak langsung, periode pengawasan tidak langsung
          disesuaikan dengan jangka waktu pelaporan yang melekat pada masing-masing izin
          yang dimiliki oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Untuk kepentingan
          inilah, pejabat pengawas harus memiliki data izin yang dimiliki oleh setiap penanggung
                                     jawab usaha dan/atau kegiatan. Misalnya:
          Periode pengawasan         pemegang  Izin  Lingkungan  wajib  melaporkan
          tidak langsung             pelaksanaan persyaratan dan kewajiban  setiap
          disesuaikan dengan         6 (enam) bulan berdasarkan Pasal 53 ayat (2)
          jangka waktu pelaporan     PP No. 27  Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan).
          yang melekat pada          Dengan data  yang dimiliki, pejabat pengawas
          masing-masing izin yang
          dimiliki oleh penanggung   dapat dengan rutin memeriksa kembali ketaatan
          jawab usaha dan/atau       penanggung  jawab  usaha  dan/atau  kegiatan
          kegiatan.                  sesuai dengan laporan swapantau masing-masing.


          42  Indonesian Center For Environmental Law
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63