Page 44 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 44

(Sofian  =  S,  mengadukan  perkara  =  P,  ke  Kapolda  Jawa  Barat  =  O)  Untuk  itu,

                  struktur  kalimat  tunggal  bahasa  Indonesia  adalah  sebagai  berikut.  Kesatuan  Tunggal

                  Konfigurasi  di  atas  menandakan  bahwa  gatra  S  dan  P  merupakan  bagian  dasar  yang
                  mengandung ide utama kalimat.Ideutama tersebut dapat dilengkapi dengan O, Pel, atau K

                  bila diperlukan. Jika kalimat itu hanya memiliki satu gatra S dan P, kalimat tersebut disebut
                  berkesatuan tunggal. Sementara itu, bangun kalimat juga dimungkinkan diisi oleh lebih dari

                  satu  S  atau  P.  Kalimat  yang  memiliki  lebih  dari  satu  gatra  S  dan  P  disebut  kalimat

                  berkesatuan  majemuk.  Kalimat  berkesatuan  majemuk  dapat  berwujud  dalam  relasi
                  koordinatif (setara) dan subordinatif (bertingkat). Kesatuan Majemuk Setara S + P + O / Pel /

                  Ket S1 + P1 + O / Pel /Ket + Kt Hubung + S2 + P2 + O /Pel /Ket

                      (3) Saya sudah mengatakan proposal itu, tetapi mereka menolaknya.


                      Kesatuan yang bersifat subordinatif terjadi jika suku kalimat yang satu terikat pada suku
                  kalimat lain dengan sarana kata hubung dan suku yang terikat tersebut berlaku sebagai salah

                  satu gatra pada suku yang mengikat. Kesatuan Majemuk Bertingkat.


                      (4) Majalah Jepang Shunkan Shinso menduga serta menetapkan bahwa gadis usia 11-13
                          tahun pun banyak yang sudah melakukan hal itu.

                      (5) Orang yang bertubuh stabil itu telah meninggal.

                  4.7 Tuturan Dasar


                         Kebakuan kalimat bahasa Indonesia ditandai oleh hal-hal berikut ini (Kridalaksana,

                  1978:150—152).

                     (a) Penerapan awalan me- dan ber- , jika ada, secara jelas (eksplisit) dan ajek (konsisten).

                  Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Dosen sedang perkuliahan  di kelas. Dosen sedang kuliah
                  di kelas. -Mahasiswa melaporkan hasil penelitiannya. Mahasiswa lapor hasil penelitiannya.


                      (b)  Penerapan  kewajiban  gramatikal,  S-P-(O)-(Pel)-(K),  secara  jelas  dan  ajek.  Ragam
                  Baku Ragam Tidak Baku -Mahasiswa itu tidak pernah datang Mahasiswa itu tidak pernah

                  (P?) kemari. Kemari. -Hal itu belum dibicarakan. (S?) Itu belum dibicarakan.


                      (c) Penerapan contoh frasa verbal yang berpola aspek+agen+verbal, jika ada, secara ajek.
                  Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Data itu belum saya analisis. Data itu saya belum analisis.

                  -Laporan Anda sudah saya terima. Laporan Anda saya sudah terima.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49