Page 43 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 43

Selanjutnya ciri unsur pelengkap: a. Menempati posisi belakang predikat; b. Dapat didahului

                  preposisi; dan c. Tidak bisa menjadi subjek kalimat pasif.


                  Contoh:

                      (1) Komang Rai mengasih saya buku.


                      (2) Gede Krisna memboyong ibunya baju baru.

                         Faktor  yang  bersifat  meneruskan  data  tambahan  lebih  lanjut  tentang  sesuatu  pada

                  kalimat adalah faktor keterangan. Data tersebut misalnya tentang tempat, waktu, cara, sebab,

                  serta tujuan. Keterangan dapat  berupa frasa dan dapat  pula berupa anak kalimat (klausa).
                  Keterangan yang berupa frasa diindetifikasi oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada,

                  kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa klausa (anak kalimat)
                  ditemui  dengan  kata  penghubung,  seperti  ketika,  karena,  meskipun,  supaya,  jika,  dan

                  sehingga. Lebih lanjut ciri keterangan:


                     a.  Merupakan  faktor  tuturan  yang  melakukan  fakta  lebih  lanjut  tentang  sesuatu  yang
                         dinyatakan dalam tuturam;

                     b.  Bukan faktor utama; dan c. Tidak terikat posisi.

                  Contoh:


                      (1) Melalui komputer pesawat itu dapat memonitor dari bumi.
                      (2) Ibu memasak di dapur.

                      (3) Kini orang telah perlawanan atas makhluk hidup.


                  4.6 Bentuk Tuturam

                         Penulis naskah laporan menyampaikan gagasan atau pikirannya melalui perantaraan

                  kalimat.  Lalu  kalimat  berfungsi  apabila  media  pembawa  ide  yang  harus  dibawakan  oleh
                  penulis naskah. Ide itu sering pula disebut ide utama kalimat atau topik kalimat. Ide utama

                  kalimat  bercampur  ke  dalam  faktor-faktor—yang  ala  tradisional—disebut  subjek  dan
                  predikat.  Kridalaksana  (1999:129)  menetapkan  subjek  sebagai  gatra  yang  menandai  apa

                  yang dinyatakan oleh pembicara, sedangkan predikat merupakan gatra  yang menguraikan,

                  ialah ada apa, bagaimana, atau berapa. Berikut ini adalah contohnya.

                      (1) Istri Sofian meninggal. (Istri Sofian = S, meninggal = P)

                      (2) Sofian megadukan perkar ke Kapolda Jawa Barat.
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48